Bahan Baku Kosong, RNI Setop Ekspor Masker

Bisnis.com,06 Mar 2020, 16:37 WIB
Penulis: Newswire
Pedagang melayani calon pembeli masker di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Menurut keterangan pedagang, harga masker di pasar Pramuka mengalami kenaikan yang semula dihargai Rp195.000 hingga ribu Rp250.000 per box naik menjadi Rp1.700.000 tergantung merek, karena mewabahnya virus corona di sejumlah negara./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan menghentikan ekspor masker untuk kebutuhan corporate social responsibility (CSR) ke luar negeri seiring dengan kekosongan stok bahan baku produksi.

Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Eko Taufik Wibowo mengaku hingga saat ini belum melakukan produksi masker. Padahal, perseroan berencana membuat masker hingga 7 juta helai untuk kebutuhan jemaah haji pada Maret 2020.

"Kami melayani CSR dan permintaan ekspor, tidak boleh lagi ekspor. Kebutuhan masker hanya untuk Kimia Farma," ujarnya, Jumat (6/3/2020).

Dia menuturkan masker yang ada di gudang RNI saat ini merupakan stok lama. Terlebih, bahan baku yang berasal dari China tidak bisa didapatkan mengingat negara tersebut juga sangat membutuhkan ketersediaan masker untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Sementara itu, terkait dengan upaya pengadaan bahan baku masker yang diimpor dari Eropa, Eko menyampaikan bahwa saat ini belum ada respons dari produsen yang bersangkutan.

"Ada bahan baku dari Eropa, tapi belum ada jawaban. Responsnya nanti-nanti terus. Risikonya [harga akan] lebih mahal, komitmen belum detil," katanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir berencana datangkan bahan baku masker dari Eropa jika stok bahan baku dari China untuk membuat perlengkapan kesehatan tersebut habis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini