Ini Alasan KRL Jabodetabek Setia Pakai Kereta Bekas Jepang

Bisnis.com,06 Mar 2020, 20:57 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Warga menunggu kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan kembali mendatangkan train set dari Jepang sebanyak 120 unit pada tahun ini dengan stamformasi 10 dan 12, sehingga bisa mengangkut lebih banyak penumpang sekali jalan.

Direktur Teknik KCI Saridal masih mengandalkan kereta bekas yang didatangkan dari Jepang kendati sebelumnya telah mendatangkan 10 trainset dari PT Industri Kereta Api (Inka). Namun, kereta produksi dalam negeri tersebut harus dikembalikan kembali karena ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

“Ternyata [kereta produksi Inka] banyak gangguan, banyak dikomplain oleh masyarakat. Jadi dikembalikan, kami minta diperbaiki, kalau sudah selesai dikembalikan,”jelasnya, Jumat (6/3/2020).

Dia mengaku sampai setahun ini belum ada satu pun yang dikirim kembali kepada KCI. Terlebih, operasional kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek membutuhkan stamformasi 12, berbeda dengan hasil produksi Inka.

Sementara itu, Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti menyebutkan untuk tahun ini dari 120 kereta yang dipesan, sudah tiba sebanyak 3 trainset atau 24 kereta. Inka dinilai belum dapat membuat kereta sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.

"Sebetulnya, kami juga ingin untuk membeli kereta baru, bukan bekas. Namun, kami butuh segera untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penumpang," ujarnya.

Dari sisi teknis, lanjutnya, tingkat gangguan pada kereta bekas asal Jepang ini cukup rendah. Keandalannya bisa tetap dijaga dengan peralatan yang sesuai dengan yang dilakukan di Jepang.

Sepanjang 2019, KCI telah mendatangkan 168 unit kereta sehingga saat ini telah ada 1.100 kereta yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini