Rektor IPB Arif Satria Rilis Buku 'Politik Sumber Daya Alam'

Bisnis.com,07 Mar 2020, 12:08 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
Rektor IPB Prof Arif Satria membawakan lagu ciptaanya berjudul 'Kampus Terbaik' seusai peluncuran bukunya bertajuk 'Politik Sumberdaya Alam' di IPB Convention Center, Bogor. Sabtu (7/3/2020)./Arief Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Arif Satria meluncurkan buku berjudul Politik Sumber Daya Alam di IPB International Convention Center Bogor, Sabtu (7/3/2020).

Sejumlah kolega dan sivitas akademika IPB turut hadir dalam acara peluncuran buku, antara lain Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Buku "Politik Sumber Daya Alam" diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Dikutip dari laman obor.or.id, buku menganalisis pengelolaan sumber daya alam di Indonesia dalam tinjauan ekologi politik selama sepuluh tahun terakhir ; mulai dari era presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga masa pemerintahan pertama Joko Widodo.

Ekologi politik lahir di tengah krisis ekologi dunia yang makin serius, yang ternyata tidak bisa dipecahkan secara teknis semata. Pendekatan ini mencoba melihat relasi perubahan politik terhadap perubahan lingkungan dan sebaliknya.

Dalam pendekatan ekologi politik, masalah lingkungan adalah masalah relasi antaraktor. Aktor-aktor tersebut akan berperilaku sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sumber daya apabila mampu menciptakan tata kelola yang menjadi acuan dalam proses sosial politik.

Secara khusus, buku ini membahas kajian politik lingkungan, perikanan, dan pangan yang merupakan sektor strategis di Indonesia. Untuk diketahui, Arif Satria pernah mendapat penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2013 karena atas kontribusi mendukung pengembangan SDM perikanan dan penyuluhan Perikanan.

Arif Satria menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di IPB pada 1995 dan 1999. Dia menempuh pendidikan doktor di Department of Marine Social Science, Kagoshima University, Jepang pada 2006.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini