Aviva Jual Astra Life, Pengamat : Ada 5 Faktor Pendorong

Bisnis.com,08 Mar 2020, 21:16 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Ilustrasi /Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Langkah Aviva Plc, grup asuransi asal Inggris yang menjual seluruh sahamnya di Indonesia dinilai sebagai peringatan bagi regulator di Tanah Air untuk menjaga iklim investasi.

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Kapler A. Marpaung  memaparkan sejumlah kemungkinan alasan Aviva Plc hengkang dari sektor asuransi jiwa di Indonesia.

"Pertama karena PT Astra Aviva Life mengalami kerugian untuk beberapa tahun di Indonesia, walau ada penurunan kerugian," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (8/3/2020).

Penyebab lainnya kemungkinan Bangkok Bank yang telah mengakuisisi Bank Permata tidak memberikan jaminan kepada Aviva Astra mendapat prioritas untuk menjual produk bancassurance. Bancassurance merupakan produk asuransi yang dijual melalui kanal perbankan.

Lainnya atau ketiga, Aviva Plc melihat bahwa prospek industri asuransi jiwa di Indonesia ke depan kurang menjanjikan serta penuh ketidakpastian. Lainnya kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya dan konflik-konflik di asuransi lainnya. Kondisi ini menjadi referensi yang kurang baik bagi Aviva Plc. Sedangkan yang kelima, biaya-biaya akuisisi atas penutupan asuransi jiwa di Indonesia yang mereka rasakan terlalu tinggi.

"Saya malah memprediksi kalau OJK tidak cepat mengatasi masalah-masalah yang ada di industri asuransi nasional, khususnya asuransi jiwa, bukan tidak mungkin akan ada asuransi jiwa asing yang akan mengikuti langkah Aviva Plc," ujarnya.

Sebelumnya, pada Jumat (6/3/2020) waktu Inggris, Aviva Plc, mengumumkan akan melepas seluruh sahamnya di Astra Life. Pelepasan ini sekaligus membuat perusahaan keluar dari Indonesia.

“Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal IV/2020,” jelas Sarah Swailes, Group Financial and Corporate Communications Aviva dalam keterangan resminya, yang dikutip Minggu, (8/3/2020).

Lebih lanjut disebutkan pembeli kepemilikan Aviva adalah Astra Internasional (ASII). Aviva juga memutuskan tidak memperpanjang investasinya di Indonesia. Perusahaan akan keluar dengan seluruh dana yang diraihnya dari penjualan ini. Meski begitu perusahaan tidak menyebutkan besaran nilai penjualan dalam transaksi ini.

Adapun Astra Life merupakan perusahaan patungan antara grup Astra dan grup Aviva dari Inggris. Dua konglomerasi raksasa ini menguasai saham perusahaan dengan komposisi sama besar yakni 50:50. Perusahaan patungan ini resmi beroperasi pada Agustus 2014 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini