Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Jerman menggelontorkan investasi hingga 12,4 miliar euro (US$14,1 miliar) sepanjang 2021-2024 untuk membantu perusahaan yang terdampak atas wabah virus corona.
Setelah melalui diskusi panjang selama tujuh jam, pemerintah sepakat melonggarkan kriteria kompensasi jangka pendek sehingga perusahaan skala besar bisa mendapatkan stimulus ini.
“Tidak ada perusahaan manapun di Jerman yang harus bangkrut dan juga tidak ada orang yang harus kehilangan pekerjaan akibat wabah virus corona,” tulis pemerintah, dilansir dari Bloomberg, Senin (9/3/2020).
Koalisi partai Angela Merkel ini mengambil langkah agresif tersebut setelah kematian satu wanita berusia 60 tahun akibat virus corona. Stimulus itu diharapkan dapat memberikan kepastian berusaha dan menghindari kepanikan publik.
Salah satu sinyal bahwa virus corona sudah menghantam ekonomi Jerman adalah ketika Deutsche Lufthansa AG memangkas kapasitasnya menjadi 50 persen.
“Dampaknya terhadap pemesanan kami sangat besar. Kami memperkirakan ini akan berlangsung selama beberapa bulan, sampai semuanya kembali stabil,” kata Chief Executive Officer Deutsche Lufthansa AG, Carsten Spohr.
Perusahaan-perusahaan Jerman terpaksa memangkas pengeluaran pada kuartal III akhir tahun ini sehingga membuat ekonomi rentan dalam menghadapi tekanan akibat virus corona. Pertumbuhan produk domestik bruto Jerman stagnan pada kuartal IV/2019, memperlambata laju pertumbuhan ekonomi tahun lalu menjadi 0,3 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel