10 Hari Pertama Maret Curah di DIY Hujan Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada

Bisnis.com,09 Mar 2020, 11:42 WIB
Penulis: Ujang Hasanudin
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANTUL - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprediksi sampai dasarian I Maret atau 10 hari pertama bulan ini curah hujan masih cukup tinggi di wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).

"Jumlah curah hujan mencapai hingga 200 mm/dasarian. Dengan sifat umumnya diatas normal," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Etik setyaningrum, Senin (9/3/2020).

Etik mengatakan dari hasil pantauan dinamika atmosfer dan laut terlihat saat ini aktifitas MJO (madden julian oscilation) sedang aktif berada di wilayah Indonesia. Suhu permukaan laut selatan jawa juga terlihat cukup hangat. Selain itu munculnya beberapa tekanan rendah di belahan bumi selatan mengakibatkan pola angin konvergensi (pertemuan angin ) disekitar wilayah Jawa.

Disamping itu pembentukan konvektifitas skala lokal juga terlihat cukup aktif. "Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut diatas maka potensi pertumbuhan awan dan hujan kategori sedang-lebat akan masih berpotensi muncul dalam beberapa hari ke depan di wilayah DIY," ujar dia.

Dengan prediksi hujan didasarian 1 maret 2020 yang masih kategori tinggi tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan Kepala kelompok data dan informasi

BMKG Stasiun klimatologi Sleman Etik setyaningrum juga meminta warga berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Dalam kondisi curah hujan yang tinggi ini Pemerintah Kabupaten Bantul juga sudah menetapkan tanggap darurat hingga 31 April mendatang.  Peningkatan siaga darurat ke tanggap darurat ini menyusul potensi ancaman bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekatrem ini.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul,  Dwi Daeyanto mmberharap dengan starus tanggap darurat penanganan bencana lebih cepat tanpa harus mebunggu lama.  Termasuk dalam pemanfaatan anggaran tidak terduga yang dimiliki Pemkab. 

"Dengan peningkatan status [dari siaga darurat ke tanggap darurat] itu, harapannya, sarana-sarana vital yang perlu segera penanganan darurat akan didahulukan, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi,” kata Dwi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini