Harga Rempah-rempah di Makassar Menanjak, Terkerek Isu Corona

Bisnis.com,09 Mar 2020, 16:16 WIB
Penulis: Newswire
Suasana penjualan bumbu dapur di salah satu pasar tradisional yakni Pasar Terong di Makassar, Senin (9/3/2020)./Antara-Suriani Mappong

Bisnis.com, MAKASSAR - Harga sejumlah komoditas rempah-rempah di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan karena diyakini mampu menangkal virus corona (Covid-19), sehingga peminat cukup tinggi.

"Baik jahe biasa maupun jahe merah awalnya dijual Rp60 ribu per kilogram, kini harganya sudah mencapai Rp90 ribu per kg," jelas salah seorang pedagang Hasnah di Pasar Terong, Makassar, Senin (9/3/2020).

Menurut dia, kenaikan rempah-rempah itu dipicu dengan merebaknya obat penangkal virus corona yang viral di media sosial dalam sebulan terakhir.

Akibatnya, sejumlah rempah seperti jahe, jahe merah, kunyit putih dan bumbu dapur lainnya naik berkisar 20 hingga 50 persen dari harga sebelumnya.

Sementara itu, pedagang Pasar Kalimbu Nuraminah mengatakan, pedagang pengecer menaikkan harga karena harga bumbu dapur yang dibeli dari pedagang pengumpul juga naik.

"Jadi kami menyesuaikan saja harganya, karena pedagang pengumpul dapat harga dari petani juga naik," ujarnya.

Naiknya harga jahe dan temulawak di pasar tradisional ini, dikeluhkan pedagang minuman khas Makassar "Sarabba" yang di Jawa lebih dikenal dengan sebutan wedan jahe, karena bahan dasarnya dari jahe.

"Jahe yang biasa kami beli Rp60 ribu per kg, kini harus ditebus seharga Rp90 ribu per kg dan untuk kualitas kedua Rp70 ribu per kg," kata H Rahim yang menjual Sarabba, sembari mengimbuhkan, tidak menaikkan harga jual Sarabba hanya mengurangi saja takaran gelas Sarabba yang dijajakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini