KABAR PASAR: Cari Peluang di Saham Gocap, Aviva Hengkang

Bisnis.com,09 Mar 2020, 07:53 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Pengunjung berada di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai investasi pasar modal dan bisnis asuransi jiwa di Indonesia, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (9/3/2020).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Cari Peluang di Saham Gocap. Penghuni kelompok saham dengan harga kisaran Rp50 alias gocap terus bertambah. Meski berisiko, sejumlah emiten yang masuk dalam daftar tersebut masih layak untuk dilirik.

Pendalaman Industri Ditagih. Kalangan dunia usaha nasional kembali menagih komitmen serius pemerintah untuk merealisasikan pendalaman industri sebagai strategi jitu untuk mengamankan ketersediaan pasokan bahan baku dari dalam negeri.

Nelayan Kecil di Meja Runding. Nasib nelayan kecil dan artisanal akan dirundingkan lagi di kancah internasional setelah menempuh jalan panjang dari konferensi ke konferensi. Subsidi perikanan akan dibahas kembali pada Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (KTM WTO) ke-12 di Nur Sultan, Kazakhstan, Juni 2020.

Alur Skandal Jiwasraya Segera Terbuka. Badan Pemeriksa Keuangan masih harus menyelesaikan sejumlah temuan terkait dengan audit kerugian negara PT Asuransi Jiwasraya. Auditor negara itu akan mengumumkan hasil pemeriksaan pada pekan ini.

Aviva Hengkang. Aviva Plc, raksasa asuransi dari Inggris mengumumkan keluar dari Indonesia dengan menjual kepemilikan sahamnya di PT Asuransi Astra Aviva Life atau Astra Life. Selanjutnya, PT Astra Internasional Tbk. akan menggenggam 100% saham perusahaan asuransi jiwa itu.

Giro Tak Bisa Jadi Andalan. Simpanan giro sebagai pendorong utama pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) perbankan diperkirakan akan tumbuh melambat di bulan-bulan mendatang. Oleh karena itu, perbankan perlu mencari strategi lain untuk mengejar pertumbuhan CASA.

Siasati Kekurangan Stok. Stok sejumlah kebutuhan pokok dilaporkan belum aman kendati periode Ramadan makin mendekat. Untuk itu, pemerintah didesak segera merealisasikan impor beberapa komoditas pangan guna menjaga kondisi psikologis pasar.

Pasar Sekunder Properti Mulai Terusik. Pasar sekunder bisnis properti mulai terusik serangan virus corona meski diyakini dampaknya tak terlalu lama.

Program Jokowi Butuh Modifikasi. Pemerintah disarankan mengubah program Tol Laut dari pelayaran jarak jauh menjadi hub and spoke dengan menetapkan pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpan guna memperbanyak frekuensi kunjungan kapal.

Pertamina Kejar Target. Kilang menjadi salah satu infrastruktur penting dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan bakar di dalam negeri, sekaligus untuk keluar dari ketergantungan pada impor. Sayangnya, progres pengerjaan megaproyek pembangunan kilang masih lambat karena terkendala berbagai hal, terutama besarnya nilai investasi yang dibutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini