Saham Anjlok, Bank Danamon (BDMN) Siap Genjot Investasi

Bisnis.com,09 Mar 2020, 17:03 WIB
Penulis: M. Richard
Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. meyakini kepercayaan investor akan kembali membaik pada tahun ini, seiring dengan pengembangan bisnis serta komitmen pembagian dividen.

Sebagai informasi, harga saham emiten berkode BDMN pada perdagangan Senin (9/3/2020) ditutup di level Rp2.800 per saham. Nilai ini anjlok 10,26 persen dari perdagangan sebelumnya, yang di level Rp3.120 per saham. Sementara, apabila dibandingkan dengan posisi awal tahun, maka terjadi koreksi sebesar 29,11 persen.

Penurunan harga saham perseroan pada hari ini sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 6,58 persen ke level 5.136,80.

Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengatakan perseroan pada tahun ini bakal melakukan banyak investasi untuk mengembangkan bisnis dengan lebih baik.

"Tahun ini pasti akan berbalik. Kami akan fokus pada setiap motor pertumbuhan kami dan meningkatkan kepercayaan investor," katanya dalam Public Expose Bank Danamon 2019, Senin (9/3/2020).

Di samping itu, Yasushi juga mengatakan komitmen pemegang saham pengendali baru Bank Damanon merupakan bank terbesar kelima di dunia, yakni MUFG Bank Ltd.

"Pemegang saham pengendali tersebut tidak hanya mampu memberi solusi dalam hal kebutuhan dana, tetapi juga integrasi bisnis," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Danamon Muljono Tjandra menyebutkan perseroan pun telah mengumumkan untuk melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dalam waktu dekat.

"Dalam kesempatan ini, kami juga merencanakan untuk membagikan dividen tunai sebesar 35 persen dan 10 persen dividen tambahan karena proses divestasi PT Asuransi Adira Dinamika Tbk," ucapnya.

Sebelumnya, perseroan menyatakan lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor usaha kecil menengah (UKM) untuk mencegah penurunan lanjutan kualitas kredit sepanjang 2020.

Direktur Bank Danamon Dadi Budiana mengatakan rasio non-performing loan untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah pada akhir tahun lalu berada di angka 5,9 persen. Terdapat peningkatan sepanjang 2019, tetapi tidak terlalu signifikan dan tidak mengganggu operasional bisnis perseroan.

"Tahun ini, kami akan lebih selektif, kami hanya tidak mau posisinya lebih tinggi dari ini, kalau bisa kualitasnya membaik dan NPL turun. Buat bad loan yang ada saat ini kami mulai lakukan penanganan intensif," katanya, dalam analyst meeting Bank Danamon, Rabu (19/2/2020).

Outstanding kredit dan trade finance BDMN pada akhir 2019 adalah Rp144,25 triliun, naik 3 persen secara tahunan. Adapun, porsi kredit usaha kecil menengah adalah 25,1 persen atau lebih tinggi dari aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 20 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini