Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia akan segera meluncurkan alat pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS dengan metode customer presented mode (CPM).
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini QRIS dengan metode CPM sudah memasuki masa piloting atau uji coba. Piloting tersebut akan dilakukan selama enam bulan.
"Peluncuran QRIS, kami lakukan secara bertahap, merchant sudah kemudian customer. Sekarang sudah piloting, sekitar 6 bulan, lalu baru diluncurkan," katanya kepada Bisnis, Senin (9/3/2020).
Filianingsih menjelaskan pembangunan infrastruktur QRIS untuk CPM sedikit lebih rumit jika dibandingkan dengan yang digunakan merchant (merchant presented mode/MPM).
Pasalnya secara penggunaan, CPM nantinya konsumen yang akan menampilkan QR Code untuk dipindai merchant. Sementara MPM, merchant hanya menempelkan stiker dan konsumen yang memindai QR code.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Anggoro Eko Cahyo mengatakan dalam masa uji coba QRIS CPM, yang akan ditinjau yakni kesiapan dari sisi industri perbankan, merchant, dan konsumen, di samping sisi keamanan.
"Kalau sudah smooth, baru di roll out. Sekarang masih uji coba, test sudah selesai baru akan disosialisasikan," jelas Anggoro.
Adapun, QRIS dengan metode CPM dimaksudkan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia karena tidak semua masyarakat memiliki ponsel pintal untuk melakukan pemindaian QR code yang disediakan oleh merchant.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel