Italia Mengisolasi Diri Setelah 463 Warganya Meninggal Akibat Corona

Bisnis.com,10 Mar 2020, 09:22 WIB
Penulis: Newswire
Para tentara memeriksa identitas orang-orang di sebuah pos pemeriksaan di wilayah Lombardia, Italia, pada 27 Februari 2020. Foto: Antara dari Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Italia memutuskan menerapkan isolasi seluruh negeri untuk mencegah menyebarnya virus Corona (Covid-19). Ini bakal berdampak kepada sekitar 60.3 juta populasi di Italia.

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan perluasan pemberlakuan isolasi, yang awalnya diterapkan di Italia bagian utara sejak beberapa hari lalu. “Semua tindakan di kawasan merah sekarang diperluas dan diberlakukan untuk semua wilayah nasional,” kata Conte  pada Senin (10/3/2020) waktu setempat.

Conte mengatakan, langkah ini diambil untuk melindungi populasi dari penyebaran wabah virus Corona, terutama melindungi warga yang rentan. Virus Corona sangat berbahaya bagi warga yang menderita gangguan kesehatan dan berusia lanjut.

Pengumuman Conte ini terjadi pada Senin malam setelah terjadi kerusuhan massal di dalam penjara-penjara di Italia karena para tahanan merasa takut terinfeksi virus Corona.

Sebanyak 97 orang meninggal akibat akibat terinfeksi virus Corona pada Senin lalu, sehingga totalnya menjadi 463 orang. Ada 9.172 orang yang terinfeksi virus Corona di Italia, yang membuat negara ini berada di peringkat kedua jumlah korban infeksi mengalahkan Korea Selatan. China tetap menjadi negeri yang terbanyak korbannya.

Pada akhir pekan lalu, otoritas Italia mengeluarkan pembatasan perjalanan di sejumlah provinsi di bagian utara, yang merupakan pusat penyebaran wabah virus Corona.

Isolasi oleh pemerintah Italia itu merupakan keputusan paling tegas dalam merespon penyebaran virus Corona di luar Cina, yang telah lebih dulu mengisolasi Provinsi Hubei sejak Februari 2020. Provinsi ini terutama Kota Wuhan merupakan pusat penyebaran wabah virus Corona.

Menurut koordinator layanan unit gawat darurat di wilayah utara Italia, Lombardy, layanan sistem kesehatan di sana berada dalam kondisi kritis atau satu langkah sebelum kelabakan. Ini karena banyak rumah sakit yang kekurangan tempat tidur untuk menampung jumlah wisatawan.

“Kami sekarang terpaksa membuat layanan gawat darurat di koridor rumah sakit,” kata Antonio Pesenti. “Kami sudah mengosongkan seluruh ruangan untuk melayani orang yang sakit parah.”

Pesenti mengatakan rumah sakit mengalami tsunami pasien yang terinfeksi virus Corona. Dia memperkirakan bakal ada 18 ribu pasien di rumah sakit pada akhir Maret jika virus Corona terus menyebar.

Seperti dilansir Reuters, wabah virus Corona ini berasal dari sebuah pasar hewan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah. Wabah ini menyebar dan telah menginfeksi sekitar 108 ribu orang di sekitar seratus negara. Sebanyak 3.800 orang, yang mayoritas berada di Cina, meninggal akibat wabah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini