Bisnis.com, JAKARTA – Astra Credit Companies (ACC) mencatatkan pembiayaan alat berat belum menunjukan pemulihan meski harga sejumlah barang tambang dan replanting perkebunan sawit tengah digalakkan.
CEO Astra Credit Companies Siswadi menyatakan kondisi melambatnya pembiayaan seperti alat berat sudah terjadi sejak tahun lalu.
"Kalau [pembiayaan] alat berat memang turun dari tahun lalu. Kami tidak ada strategi khusus [untuk antisipasi penurunan], hanya merespon kebutuhan pasar saja," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/3/2020).
Menurut data kinerja industri pembiayaan OJK periode Januari 2020, penyaluran pembiayaan barang produktif mengalami penurunan, yaitu senilai Rp123 triliun di Januari 2020, atau turun 1,04 persen dibandingkan Rp124,3 triliun di Januari tahun lalu.
Secara rinci penurunan itu terjadi di pembiayaan alat berat, yaitu Rp35,30 triliun di Januari 2020, atau turun 7,33 persen dari posisi Rp37,89 di Januari tahun lalu.
Pernyataan sejenis juga disampaikan oleh Direktur Keuangan dan Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menjelaskan kondisi pembiayaan alat berat tahun ini akan sama dengan tahun lalu.
"Kurang lebih potretnya sama, karena kondisi yang kurang mendukung," ujarnya singkat.
Sementara itu Direktur Sales dan Distribusi MTF Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan turunnya pembiayaan alat berat perseroan di akhir tahun lalu, disebabkan beberapa hal.
"Pertama terkait kondisi [harga] komoditas, kemudian di November dan Desember dalam dua bulan terakhir itu karena hari kerja juga [yang lebih sedikit]," ujarnya.
Dia tidak merinci berapa penurunan pembiayaan alat berat pada periode tersebut, namun di Februari, kondisinya menunjukkan perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel