Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ke sektor perikanan masih terkendala rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tinggi.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan NPL sektor perikanan perseroan berada di atas 3 persen. Pada tahun ini rasio NPL sektor perikanan ditargetkan membaik di bawah 2,5 persen.
Selama 2019, penyaluran kredit BRI di sektor perikanan mencapai Rp11,6 triliun atau tumbuh 18,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mayoritas atau sekitar 60 persen dari total kredit perikanan disalurkan ke segmen mikro, dan sisanya di segmen ritel, menengah, dan korporasi.
"Sejalan dengan target bisnis BRI serta dukungan kepada pemerintah di sektor perikanan, seperti Program Ekspor Raya hasil perikanan 2020, tahun ini BRI menargetkan pertumbuhan kredit di sektor perikanan pada level 10 persen-11 persen," katanya kepada Bisnis, Senin (9/3/2020) malam.
Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan sebagai bentuk komitmen terhadap ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI terus mendorong pembiayaan ke sektor perikanan.
"Sebagai bentuk upaya ekosistem financing, BRI melakukan pembiayaan dari hulu ke hilir. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan added value dari pembiayaan itu sendiri," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel