Kucuran Pinjaman Perikanan BRI Terkendala Kredit Bermasalah

Bisnis.com,10 Mar 2020, 13:16 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Nelayan mengakses aplikasi Laut Nusantara, di Pantai Perancak Jembrana, Bali, Kamis (30/8). Kolaborasi antara Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan PT XL Axiata Tbk. meluncurkan aplikasi digital yang membantu meningkatkan produktivitas dan keamanan kerja nelayan Indonesia./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ke sektor perikanan masih terkendala rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tinggi.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan NPL sektor perikanan perseroan berada di atas 3 persen. Pada tahun ini rasio NPL sektor perikanan ditargetkan membaik di bawah 2,5 persen.

Selama 2019, penyaluran kredit BRI di sektor perikanan mencapai Rp11,6 triliun atau tumbuh 18,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mayoritas atau sekitar 60 persen dari total kredit perikanan disalurkan ke segmen mikro, dan sisanya di segmen ritel, menengah, dan korporasi.

"Sejalan dengan target bisnis BRI serta dukungan kepada pemerintah di sektor perikanan, seperti Program Ekspor Raya hasil perikanan 2020, tahun ini BRI menargetkan pertumbuhan kredit di sektor perikanan pada level 10 persen-11 persen," katanya kepada Bisnis, Senin (9/3/2020) malam.

Corporate Secretary (Corsec) BRI Amam Sukriyanto mengatakan sebagai bentuk komitmen terhadap ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia, BRI terus mendorong pembiayaan ke sektor perikanan.

"Sebagai bentuk upaya ekosistem financing, BRI melakukan pembiayaan dari hulu ke hilir. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan added value dari pembiayaan itu sendiri," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini