Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berencana akan melakukan sekuritisasi utang sejumlah korporasi yang memiliki revenue pasti. Langkah ini seperti yang dilakukan terhadap pinjaman PT PLN (Persero).
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan ada beberapa potensi utang yang dapat disekuritasasi dengan menerbitkan efek beragun aset (EBA). Sejumlah utang yang akan disekuritisasi sudah masuk dalam daftar dan tinggal menunggu respon pasar.
"Kita sudah punya listnya, karena [yang disekuritisasi] harus yang memang revenue sudah jelas," katanya kepada Bisnis, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, utang yang akan disekuritisasi tersebut merupakan sektor yang memiliki income pasti seperti proyek jalan tol maupun jasa sewa, ataupun sektor lain yang jasanya dalam jangka panjang akan terus digunakan.
EBA yang disiapkan nantinya menyasar sektor korporasi.Meski begitu, Bank Mandiri juga menyiapkan agar masyarakat turut berpartisipasi dengan menyediakan satuan lebih kecil. Askandar menyebutkan skema ini telah dilakukan dalam EBA yang dilakukan atas utang PLN. Dia bahkan menilai respon pasar sangat bagus terhadap sekuritisasi utang PLN.
"Kalau untuk produk sejenis ini [EBA], kita baru dapat ijin dari OJK. Jadi ini [EBA PLN] pertama dan responnya positif. [Investor] pada nanyain kok size segini, kita mau lebih [besar]," katanya.
Seperti yang diberitakan Bisnis, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melakukan sekuritisasi aset dari pinjaman PT PLN (Persero) senilai Rp475 miliar.
Dalam sekuritisasi aset atau yang lebih dikenal dengan efek beragun aset (EBA) PLN itu, Bank Mandiri menggandeng BNI Aset Management.
Dalam aksi korporasi ini, utang PLN yang diubah menjadi EBA yakni Kelas A Corporate Loan (KIK-BBMRI01) atas proyek PT PLN (Persero).
"Dana yang diperoleh akan digunakan kembali untuk memberikan pembiayaan kembali proyek-proyek pembangunan strategis," kata Rully Setiawan, Corporate Secretary Bank Mandiri, Jumat (6/3/2020).
EBA Kelas A ini ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok. Mandiri menawarkan tingkat hasil investasi sebesar 7,45 persen per tahun. Tanggal pelunasan akhir pokok investasi EBA Kelas A jatuh pada tanggal 29 Januari 2022,
Pemegang EBA Kelas A berhak untuk mendapatkan hasil investasi setiap 3 bulan sekali sejak tanggal penerbitan. Bersamaan dengan itu, dilakukan juga pembayaran bertahap Pokok Investasi atas EBA Kelas A sesuai dengan urutan mayoritas pembayaran.
Adapun jaminan pembayaran EBA Kelas A bersumber dari pembayaran kumpulan tagihan yang dibeli dari kreditur awal secara jual beli putus atau true sale. Risiko investasi akan terlepas dari risiko kepailitan debitur awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel