Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Umum 1998 membawa satu nama yang mendobrak kebiasaan Presiden Soeharto kala memilih wakilnya. Tersebutlah nama Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) di sana. Ini adalah keputusan yang tak biasa dari Pak Harto—sapaan Presiden Soeharto.
Pasalnya, tiga pendamping sebelumnya, yakni pada periode 1983 sampai 1998, sosok tangan kanan Pak Harto pasti tak jauh-jauh dari kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Mereka adalah Umar Wirahadikusuma (1983 sampai 1988), Soedharmono (1988 sampai 1993), dan Try Sutrisno (1993 sampai 1998).