Konten Premium

Historia Bisnis : Saat Negara Membantah Habibie Sentris

Bisnis.com,11 Mar 2020, 15:41 WIB
Penulis: Andya Dhyaksa
Presiden Soeharto tengah berkomunikasi dengan Wakil Presiden B. J. Habibie soal tongkat di Gedung Bina Graha, Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/1998). Arsip Bisnis Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan Umum 1998 membawa satu nama yang mendobrak kebiasaan Presiden Soeharto kala memilih wakilnya. Tersebutlah nama Bacharuddin Jusuf Habibie (B. J. Habibie) di sana. Ini adalah keputusan yang tak biasa dari Pak Harto—sapaan Presiden Soeharto.

Pasalnya, tiga pendamping sebelumnya, yakni pada periode 1983 sampai 1998, sosok tangan kanan Pak Harto pasti tak jauh-jauh dari kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Mereka adalah Umar Wirahadikusuma (1983 sampai 1988), Soedharmono (1988 sampai 1993), dan Try Sutrisno (1993 sampai 1998).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini