Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berbalik ke zona merah dan melemah pada perdagangan pagi ini, Rabu (11/3/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, JII menyentuh level 545,77 dengan pelemahan 0,68 persen atau 3,71 poin pada pukul 09.51 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (10/3/2020), JII ditutup di level 549,48 dengan penguatan tajam 1,49 persen atau 8,08 poin, setelah mencatat kemerosotan selama tiga hari berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.
Sebelum tergelincir ke zona merah, indeks syariah tersebut sempat memperpanjang penguatannya dengan dibuka naik tipis 0,23 poin atau 0,04 persen di posisi 549,72 pada Rabu. Sepanjang perdagangan pagi ini, JII bergerak fluktuatif di level 539,05-553,61.
Sebanyak 3 saham menguat, 24 saham melemah, dan 3 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan dalam JII.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,72 persen dan 2,55 persen menjadi penekan utama atas koreksi yang dialami JII pagi ini.
Sejalan dengan JII, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah dan turun 0,19 persen atau 10,13 poin ke level 5.210,69 pada pukul 09.52 WIB, setelah dibuka naik 0,21 persen atau 10,78 poin di posisi 5.231,61.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.178,57 – 5.264,48.
Sebanyak 114 saham menguat, 171 saham melemah, dan 399 saham stagnan dari 684 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,72 persen dan 2,55 persen turut menjadi penekan utama pergerakan IHSG.
Saham-saham syariah yang melemah (pukul 09.51 WIB) | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
TLKM | -1,72 |
CPIN | -2,55 |
TPIA | -0,97 |
BRPT | -1,82 |
Saham-saham syariah yang menguat | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
UNVR | +2,46 |
BSDE | +1,60 |
MNCN | +0,87 |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel