BI Sulut Sasar Siswa SMA Transaksi Lewat QRIS, Pakai GoPay di Mesin LinkAja

Bisnis.com,11 Mar 2020, 21:17 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Ilustrasi - Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, MANADO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyosialisasikan penggunaan transaksi nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada kalangan pelajar.

Sosialisasi ini merupakan bagian dalam rangka Pekan QRIS Nasional 2020 yang kali ini digelar di SMA Negeri 1 Manado. QRIS secara sederhana merupakan satu sistem yang bisa bertransaksi dengan semua uang digital. Konkretnya, bisa melakukan pembayaran dengan GoPay di mesin LinkAja atau sebaliknya.

"Ini tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan masyarakat terhadap digitalisasi, khususnya QRIS yang sedang digalakkan di Indonesia," ujar Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut Haratua Panggabean, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang sudah mulai melek untuk menggunakan alat pembayaran digital. Terlebih kalangan pelajar SMA yang tumbuh besar dengan telepon genggam. Dengan gaya hidup digital maka adopsi penggunaan QRIS diyakini akan lebih cepat bagi kalangan pelajar.

Kepala Sekolah SMA N 1 Manado Sherly D Kalangi mengapresiasi sosialisasi yang diselenggarakan oleh BI tersebut.

"Ini sangat baik karena pada dasarnya SMA 1 Manado ada kewirausahaan sehingga mulai juga pakai aplikasi. Secara pribadi, sangat membantu karena enggak perlu bawa uang tunai, terhindar dari kecopetan. Sangat membantu kami," katanya.

Sementara itu, BI Sulut masih akan fokus untuk memperluas penggunaan QRIS dengan metode merchant presented mode (MPM). Untuk QRIS dengan metode customer presented mode (CPM), kata Haratua Panggabean, saat ini masih dalam tahap pengujian.

"Itu masih dalam pengembangan. Nanti kita lihat apakah bisa secepat itu (pada 2020). Mau menstabilkan yang MPM karena lebih sederhana, lebih mudah diaplikasikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini QRIS dengan metode CPM sudah memasuki masa piloting atau uji coba. Piloting tersebut akan dilakukan selama 6 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini