Trump Tutup Perjalanan dari Eropa 30 Hari ke Depan

Bisnis.com,12 Mar 2020, 08:53 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan memberlakukan pembatasan semua perjalanan dari Eropa ke AS selama 30 hari ke depan dalam upaya membendung penyebaran virus corona (Covid-19).

Berbicara di kantor kepresidenan pada Rabu (12/3/2020) (Kamis pagi WIB), Trump mengatakan pembatasan tersebut mulai berlaku pada Jumat tengah malam kepada hampir seluruh negara di benua tersebut, kecuali Inggris.

Presiden menjadwalkan pernyataan untuk menjabarkan rencananya untuk menangani penyebaran cepat penyakit yang dia beri label 'virus asing' tersebut. Virus Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 1.100 infeksi di AS dan meruntuhkan pasar saham. Indeks S&P 500 ditutup melemah 19 persen dari level tertinggi di bulan Februari.

"Ini bukan krisis keuangan. Ini hanya momen sementara yang akan kita atasi sebagai bangsa dan dunia," ungkap Trump, seperti dikutip Bloomberg.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi dan mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan upaya penahanan karena jumlah kasus telah mencapai mencapai 126.000 dan kematian melebihi 4.600.

Trump mengklaim bahwa tindakan awalnya untuk membatasi perjalanan dari China dan negara-negara lain yang terkena dampak telah memperlambat penyebaran virus di AS. Dia mengatakan pemerintah tengah memantau situasi di China dan Korea Selatan. Jika situasi di sana membaik, besar kemungkinan pembatasan akan dicabut lebih awal.

Di sisi lain, Trump mengatakan Eropa katanya gagal mengambil tindakan pencegahan serupa dan dengan demikian berkontribusi pada laju penyebaran virus yang lebih cepat di AS.

Presiden juga meminta Kongres untuk mengambil tindakan untuk memberikan cuti sakit dibayar kepada para pekerja yang dibayar per jam yang mempertaruhkan mata pencaharian mereka jika mereka dikarantina. Dia juga menyarankan panti jompo untuk membatasi kunjungan yang tidak diperlukan secara medis.

Trump mengatakan dia menunda pembayaran pajak untuk individu dan bisnis tertentu yang terkena virus dan telah menyediakan dana tambahan sekitar US$200 miliar untuk kebijakan tersebut.

"Ini adalah upaya paling agresif dan komprehensif untuk menghadapi virus asing dalam sejarah modern," kata Trump.

"Saya yakin bahwa dengan menghitung dan terus mengambil langkah-langkah sulit ini, kami akan secara signifikan mengurangi ancaman terhadap warga kami dan pada akhirnya kami akan dengan cepat mengalahkan virus ini," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini