Serangan Virus Corona ke Swedia Tak Membuat Warga Panik

Bisnis.com,13 Mar 2020, 13:16 WIB
Penulis: Andya Dhyaksa
Kondisi di salah satu supermarket di daerah Jonkoping, Swedia, pada Jumat (13/3/2020) pagi WIB. Ada sejumlah barang yang banyak dibeli masyarakat Swedia, tapi kondisi di sana cenderung tenang dan tak ada kepanikan. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menurut data yang dikeluarkan oleh Johns Hopkins University, saat ini di Swedia terdapat 635 penderita yang terinfeksi virus corona dengan lebih separuh berada di ibukota negara, Stockholm. Penambahan terjadi cukup signifikan dengan lebih 130 orang positif terinfeksi dalam jangka waktu satu hari saja.

Pemerintah sendiri telah mengeluarkan surat larangan untuk penyelenggaraan acara yang melibatkan 500 orang atau lebih. Selain itu, juga telah beredar surat dari sekolah-sekolah setempat untuk merumahkan anak-anak yang menderita flu, demam, batuk atau bahkan pilek.

Tidak seperti negara tetangga Denmark dan Norwegia yang telah memutuskan meliburkan sekolah dan universitas, pemerintah Swedia sendiri belum melihat adanya desakan untuk menutup sekolah-sekolah sementara.

Saat ini (12/03) menteri pendidikan Swedia, Anna Ekström, sedang mengadakan pertemuan dengan jajaran sekolah untuk membahas situasi terkini dan langkah-langkah yang akan diambil.

Penduduk Swedia yang terkenal kalem pun masih terlihat tenang dan rasional. Hal ini ditandai dengan belum adanya belanja besar-besaran di kota-kota seperti Stockholm dan Jönköping, meski gel antiseptik sudah mustahil ditemukan di apotek dan supermarket-supermarket.

Menurut salah satu pegawai Willy´s supermarket di kawasan Huskvarna, Jönköping, pihak supermaket sudah tidak dapat memesan lagi produk tersebut. Begitu juga toko besar IKEA yang menurut manajemen akan ada kemungkinan menutup toko mereka untuk sementara waktu.

Nina Zuhadmono, WNI yang tinggal di Jönköping menuturkan bahwa kondisi di kota masih terlihat normal meski di pusat-pusat pertokoan terlihat hanya segelintir orang saja. Di Jönköping sendiri telah ada 13 orang yang positif terinfeksi virus corona.

“Ada beberapa bahan makanan yang terlihat menipis atau kosong di supermarket, seperti pasta, makanan kaleng dan sayuran beku,” ucapnya kepada Bisnis, Jumat (13/3/2020).

Supermarket setempat seperti ICA MAXI sendiri terlihat cutup tanggap dengan situasi saat ini, dengan menjual sabun pencuci tangan separuh harga. Sementara di apotek-apotek banyak pembeli yang memborong parasetamol dan ibuprofen. Di salah satu apotek di pusat kota tak lagi tersedia parasetamol untuk anak-anak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini