Penyesuaian Tarif Tol Ditunda, Pemerintah Didesak Beri Kompensasi

Bisnis.com,13 Mar 2020, 20:32 WIB
Penulis: Agne Yasa
Pengemudi melakukan transaksi di salah satu gerbang tol di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat menilai perlu ada jaminan atau garansi kompensasi dari pemerintah ke pelaku usaha jalan tol terkait penundaan penyesuaian tarif yang diberlakukan dan mempengaruhi bisnis jalan tol.

Seperti diketahui, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dapat mengajukan kompensasi dengan adanya penundaan penyesuaian tarif tol yang dilakukan.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan pemerintah perlu memperjelas kompensasi seperti apa yang bisa diberikan ke pelaku usaha jalan tol.

"Keringanan apa yang diberikan pemerintah, itu dijelaskan, BUJT juga harus mendapatkan garansi dong, apakah bantuan keringanan, dukungan, dan sebagainya," katanya kepada Bisnis, Jumat (13/3/2020).

Menurutnya, sudah sewajarnya jika BUJT belum mau berkomentar banyak terkait penundaan penyesuaian tarif ini. Hal ini, imbuhnya, karena BUJT juga tengah menghitung dampak yang terjadi karena semakin lama ditunda, maka akan semakin berdampak pada keberlangsungan usaha jalan tol.

"Otomatis semua harus dihitung secara ulang, makin ditunda, semua risiko harus ditanggung dan dilihat secara bersama-sama, tidak secara parsial," katanya.

Dia menambahkan bahwa ke depannya diperlukan kebijakan untuk memberikan keringanan pada BUJT agar pelaku usaha jalan tol tidak dalam tekanan yang membuatnya kesulitan dalam pengelolaan manajemen keuangan.

Untuk diketahui, berdasarkan data Monitoring SK Penyesuaian Tarif 2020 dari Badan Pengatur Jalan Tol terdapat total 18 ruas yang dijadwalkan mendapatkan penyesuaian tarif pada 2020.

Jika kondisi seperti ini terus berlangsung, Yayat mengatakan perlu dilakukan penyesuaian secara bertahap dengan mempertimbangkan kasus pada setiap ruas tol yang kondisinya pasti berbeda satu sama lain.

Dia menambahkan di tengah kesulitan seperti ini diperlukan sinergi dan saling pengertian sebagai jalan tengah satu-satunya.

"Tapi jangan sampai membuat iklim investasi juga tidak mendukung pertumbuhan, jangan sampai membuat operator dan BUJT tambah berat bebannya, semua cara dilakukan, minimal ada manajemen risiko, risiko jangka pendek, menengah, panjang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini