Bisnis.com, JAKARTA — Konsistensi persaingan ketat antara dua raksasa digital Asia Tenggara, Gojek dan Grab, seakan-akan menguap setelah rumor aksi merger keduanya kembali mencuat ke permukaan.
Berembusnya rumor merger kedua raksasa layanan transportasi daring Asia Tenggara sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Seperti dilaporkan oleh salah satu sumber yang dimiliki Bloomberg (25/2/2020), petinggi kedua perusahaan tersebut telah melakukan pembicaraan awal mengenai potensi merger itu.
Meski rumor merger Gojek dan Grab telah dibantah oleh Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita, toh itu tidak menghalangi keinginan dari para investor supaya kedua perusahaan ini melakukan merger.