Tim Stada ITB Jadi Pemenang Indonesia Schneider Go Green 2020

Bisnis.com,14 Mar 2020, 04:36 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening
Tim Stadadari ITB Jadi Pemenang Indonesia Schneider Go Green 2020/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Schneider Electric, mengumumkan pemenang Kompetisi Schneider Go Green 2020 (sebelumnya dikenal sebagai ‘Go Green in The City’), di IFI Jakarta – Thamrin beberapa waktu lalu.

Schneider Electric juga mengungkapkan besarnya kesadaran dan antusiasme generasi muda Indonesia mengikuti perkembangan tren global dalam penerapan revolusi industri 4.0 dan pengembangkan sumber energi baru terbarukan berbasis teknologi. 

Kompetisi Schneider Go Green 2020 menghadirkan Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2016 – 2019 sebagai salah satu dewan juri dan tiga juri internal dari Schneider Electric yaitu Xavier Denoly, Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste; Indah Prihardini, Human Resources Director Schneider Electric; dan Joko Sutopo, Plant Director Schneider Electric Indonesia.

Tim Stada Institut Teknologi Bandung yang terdiri dari Vincent Oktavian Kaulika, dan Felicia Shelly terpilih sebagai Pemenang Indonesia Schneider Go Green 2020. Stadadari nantinya akan mewakili Indonesia bersaing di tingkat Asia Pasifik memperebutkan tiket menuju Grand Final yang akan diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 1 – 5 Juni 2020 mendatang. 

Stada sendiri mengusung gagasan untuk mengurangi limbah makanan melalui platform analitik data dan memanfaatkan limbah tersebut untuk memproduksi listrik.

Xavier Denoly, Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste mengatakan “Tahun ini, kompetisi Schneider Go Green memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya dan kami bangga bahwa tiap tahunnya para mahasiswa ini berlomba-lomba menciptakan inovasi baru dalam memecahkan paradoks energi. Tahun ini, kompetisi Schneider Go Green semakin menarik dimana keempat finalis yang terpilih menaruh perhatian terhadap tren global dalam penerapan revolusi industri 4.0 dan pemberdayaan sumber energi baru terbarukan dengan pemanfaatan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam mengembangkan solusi-solusi baru untuk mengatasi krisis energi dan perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan ekosistem global, mengingat Indonesia memiliki sektor industri yang berkembang pesat dan memiliki potensi energi bersih salah satu yang terbesar di dunia.”

Pengelolaan energi yang efisien melalui pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan sumber energi baru terbarukan adalah pilar utama dalam menciptakan ketahanan dan keberlanjutan energi nasional dan global, serta mendukung tujuan Sustainable Development Goals untuk menyediakan energi yang bersih dan terjangkau.

Penerapan efisiensi energi dan energi terbarukan, secara bersama-sama diprediksi dapat mengurangi lebih dari 90 persen emisi CO². Menurut Badan Energi Internasional, peningkatan efisiensi energi pada bangunan, proses industri dan transportasi dapat mengurangi sepertiga kebutuhan energi di dunia pada tahun 2050, dan dapat membantu mengontrol emisi gas rumah kaca secara global. Sementara itu, menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), energi terbarukan dapat memenuhi dua pertiga konsumsi energi dan 85 persen dari pembangkit listrik. 

Indonesia sendiri melalui peta jalan Making Indonesia 4.0 menargetkan menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia dengan merevatilsasi sektor manufaktur. Indonesia juga telah mencanangkan melakukan percepatan dalam pengembangan sumber energi baru terbarukan mengingat sumber daya alam Indonesia yang melimpah mulai dari memiliki 40 persen sumber energi panas bumi dunia, sektor pertanian dengan komoditas yang beragam, serta sumber energi angin, air dan gelombang laut yang melimpah; dimana seluruhnya dapat dimanfaatkan dalam menciptakan sumber energi baru terbarukan. 

“Potensi Indonesia yang sangat besar dalam percepatan revolusi industri 4.0 dan menjadi produsen sumber energi baru terbarukan perlu didukung dengan teknologi pengelolaan energi yang inovatif, sumber daya manusia yang kompeten dan mengikuti perkembangan. Disinilah kekuatan Schneider Electric, yaitu inovasi teknologi dan komitmen dalam transfer pengetahuan.  Schneider Electric memiliki solusi teknologi yang terkoneksi yang dapat menganalisa dan mengoptimalkan energi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. Dalam hal komitmen transfer pengetahuan, kami memfokuskan pada pemberian pelatihan dan bimbingan dengan menjadi mitra Kemendikbud dan Kemenperin, serta menyediakan platform bagi innovator muda melalui Schneider Go Green," ujar Ratri Wuryandari, Head of CSR Schneider Electric East Asia and Japan Zone.

Schneider Go Green merupakan kompetisi global yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i untuk menumbuhkan minat dan memfasilitasi generasi muda ikut ambil bagian mencari solusi dalam pengelolaan energi yang efisien dan berdampak positif terhadap lingkungan. Schneider Go Green merupakan bagian dari komitmen global Schneider Electric dalam membuka akses ke energi untuk setiap orang (“Acess to Energy for Everyone”) yang difokuskan pada tiga pilar utama yaitu Energy Offers & Business Models, Impact Investingdan Training & Entrepreneurship.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini