Awal Tahun, Smart Finance Kantongi Modal Kerja dari Tiga Bank

Bisnis.com,14 Mar 2020, 11:58 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Smart Finance. /smartfinance

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan, PT Smart Finance mendapatkan kucuran kredit modal kerja dari dua bank yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI serta Bank Sahabat Sampoerna, masing-masing sebesar Rp175 miliar dan Rp50 miliar.

Business Director PT Smart Finance Jackson Lim mengatakan komitmen kredit tersebut diberikan dengan tenor empat tahun dan dapat dicairkan dalam waktu 12 bulan.

Adapun, pada Januari lalu, pihaknya juga mendapatkan gelontoran dana Rp100 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI. Alhasil, dengan di tanda tangani dua fasilitas ini Smart Multi Finance telah mendapatkan tiga komitmen baru di awal 2020 ini.

“Sebelumnya, kami juga telah bekerjasama dengan banyak bank seperti Bank BRI, Bank Mega Syariah, Bank Ina, Bank BTPN, Bank BJB dan beberapa bank lainnya,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (14/3/2020).

Jackson mengatakan kucuran dana dari tiga bank tersebut akan difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan modal kerja segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta kredit multi guna di Papua, Sorong, Irian Jaya, Sulawesi, NTT, Kalimantan, Sumatera, Lampung, Jambi, Pekanbaru, Jawa Timur, dan Jakarta.

Menurutnya perseroan optimistis dana sebesar itu akan terserap habis untuk memenuhi berbagai kebutuhan modal kerja maupun multiguna. Sebab, potensi pembiayaan khususnya sektor UMKM di sana terbilang masih cukup tinggi.

“Untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat seperti kepemilikan rumah, pernikahan, sekolah, serta konsumtif lainnya, kami menawarkan produk unggulan kredit multi guna, yaitu Multi Purpose Finance dengan agunan BPKB mobil dan motor,” ujarnya.

Kendati masih punya keyakinan tinggi, perseroan hanya memasang target peningkatan pembiayaan pada angka konservatif sebesar 7% atau sebesar Rp800 miliar pada tahun ini.

Hal itu disebabkan oleh banyak tantangan yang memicu perlambatan ekonomi termasuk isu terbaru, kian massifnya penyebaran virus corona di Tanah Air.

Selain kredit modal kerja dan multi guna, selama ini perseroan juga fokus pada pembiayaan otomotif roda empat maupun dua. Adapun komposisinya, sebesar 75% roda empat dan 25% roda dua.

"Kami tidak akan terlalu ekspansif dengan membuka kantor cabang atau produk baru, hanya fokus di bisnis yang sudah ada, yaitu pembiayaan modal kerja dan multi guna dengan agunan BPKB mobil dan motor,” ujar Jackson.

Dia mengakui, maraknya start up di sektor fintech semakin mempertajam persaingan bisnis jasa keuangan. Karenanya, peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua di perusahaannya tidak sebagus roda empat.

Namun, kehadiran perusahaan fintech tidak mempengaruhi kenerja kredit modal kerja dan multi guna dengan flafon pembiayaan di atas Rp20 juta.

Terbukti, peningkatan kredit multi guna dan kredit modal kerja perseroan pafa 2019 masih stabil di kisaran 7%.

Finance & Accounting Director PT Smart Finance Nani Susanti menambahkan sampai saat ini, fintech belum bisa menyentuh pembiayaan segmen konsumer dengan plafon pembiayaan di atas Rp100 jutaan. Mereka, umumnya bermain di segmen ritel dengan nilai kredit di bawah Rp20 jutaan.

Untuk memperbesar pasar, sambung Nani, pihaknya akan mengoptimalkan potensi bisnis hingga Semester II – 2020.

"Saat ini masih cenderung wait and see, sambil menjaga performa bisnis dengan menekan Non Performing Finance diangka 1,7%. Kami baru akan ekspansi bisnis dengan membuka kantor cabang di kota-kota besar Pulau Jawa dan Bali pada tahun depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini