Sejumlah Kasus Corona di Daerah Dimulai dari Jakarta

Bisnis.com,15 Mar 2020, 14:25 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (kanan) didampingi Kepala Divisi Penyakit Tropik Infeksi IPD RSPAD Gatot Soebroto Soroy Lardo menyampaikan informasi seputar Covid-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020). JIBI/Bisnis- Muhammad Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan sejumlah kasus persebaran virus Corona dimulai dari Jakarta.

Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan sejumlah kasus memiliki tracing contact hingga ke Jakarta.

Yuri mencontohkan, kasus pasien positif Corona dari Jawa Tengah memiliki catatan tracing sampai ke Jakarta. Beberapa orang positif lainnya juga dinyatakan terinfeksi virus tersebut setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.

"Ada beberapa orang yang baru pulang dari Jakarta setelah sampai di daerahnya kemudian positif, termasuk satu kasus yang meninggal di Solo," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Hari ini pemerintah telah mengumumkan adanya penambahan 21 pasien positif Covid-19. Dari jumlah itu, dua di antaranya berasal dari Jawa Tengah, sisanya berasal dari Jakarta.

Dengan penambahan itu, hingga kini tercatat 117 orang positif Corona di Indonesia. Lima di antaranya meninggal dunia dan delapan orang dinyatakan sembuh.

Adapun dari korban meninggal di Solo, pemerintah menemukan orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien tersebut. Setelah ditelusuri diketahui orang itu sempat pulang ke kampungnya di Magetan, Jawa Tengah.

"Berarti kan ini dari Jakarta kemudian ke Solo, sekarang kontaknya semuanya ke Magetan, ini akan menjadi beban tracing di sana, ini yang saya katakan komunitas menjadi satu hal yang penting," ujarnya.

Yuri meminta masyatakat menahan diri dengan tidak panik dan tidak melakukan kegiatan yang tidak terlalu penting. Upaya ini untuk mencegah makin meluasnya persebaran Covid-19. Dia juga mengapresiasi sejumlah pemerintah daerah yang telah melakukan sejumlah langkah untuk penanganan virus ini.

"Tidak perlu bertemu dengan orang banyak, untuk membicarakan sesuatu yang secara prinsip tidak terlalu penting ya enggak usah ketemu, karena kita yakini bahwa komunikasi itu tidak harus tatap muka," terang Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini