Sampai Pekan Kemarin, Ciputra (CTRA) Klaim Mal Masih Ramai

Bisnis.com,16 Mar 2020, 16:45 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Mal Ciputra Surabaya World/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengklaim virus corona belum mengganggu kinerja pendapatan segmen berulang.

Direktur Independen Perseroan Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan sampai dengan akhir pekan kemarin belum ada penurunan pengunjung pada mal yang dikelola oleh perseroan. Menurutnya, perusahaan masih melakukan monitoring terkait perkembangan okupansi pengunjung mal.

“Kami berharap tidak ada pengaruh pada pengunjung mal. Kami terus memonitor perkembangan dan sampai pekan kemarin belum ada tanda penurunan yang signifikan,” katanya kepada Bisnis.com pada Senin (16/3/2020).

Perseroan, lanjutnya, masih menunggu sejauh mana dampak penyebaran virus terhadap segmen pendapatan berulang sebelum mengambil aksi lanjutan.

Sementara menilik dari hasil laporan keuangan total pendapatan kuartal III/2019 mencapai Rp4,65 triliun. Segmen penjualan neto menyumbang Rp3,27 triliun sedangkan segmen pendapatan berulang yang dikoleksi dari mal, hotel, rumah sakit dan kantor menyumbang sekitar Rp1,38 triliun.

Pada tahun ini, emiten yang didirikan oleh Begawan properti Ciputra itu menargetkan segmen pendapatan berulang dengan penjualan bersih masih relatif sama yakni 30 berbading 70. Pasalnya perseroan belum menambah portofolio pada segmen pendapatan berulang.

“Recurring income masih sama dengan tahun lalu tidak ada tambahan ruang. Baru pada 2021 akan ada tambahan karena dua tambahan mal akan selesai,” katanya.

Tulus mengatakan kedua mal yang akan beroperasi pada tahun depan adalah Citra Raya Tangerang dan Ciputra World Surabaya.

Di sisi lain, Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan segmen pendapatan berulang pada akhirnya akan terpapar oleh virus corona. Namun, untuk sementara ini belum.

“Pada akhrinya pasti akan terpengaruh,” jelasnya.

Pada perdagangan Senin (16/3/2020), saham CTRA terkoreksi 6,34 persen atau 45 poin menuju Rp665 per saham. Adapun selama tahun berjalan, saham perseroan sudah terkoreksi sedalam 36,06 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini