Dana Pensiun Besar Borong Saham, yang Kecil?

Bisnis.com,16 Mar 2020, 18:27 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Dana pensiun/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai tidak semua pelaku akan menambah belanja saham di pasar modal meski indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini sedang terdiskon. Penambahan belanja saham lebih dimungkinkan pada dana pensiun yang memiliki aset besar.

Direktur Eksekutif ADPI Bambang Sri Muljadi menilai bahwa pelemahan kinerja bursa menjadi momentum tepat bagi industri dana pensiun untuk menambah alokasi investasinya di pasar modal. Kondisi saat ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh jumlah saham lebih banyak.

"Bagi dana pensiun besar kemungkinan besar iya [akan menambah porsi saham], kalau yang kecil pasti akan menunggu apakah likuiditasnya memungkinkan atau tidak. Mengenai potensi sebetulnya cukup longgar, hanya kebijakan dana pensiun masing-masing apakah akan menggunakan kesempatan ini atau tidak," ujar Bambang kepada Bisnis, Senin (16/3/2020).

ADPI memperkirakan penambahan porsi investasi saham pada industri dana pensiun berkisar 2 persen sampai 5 persen dari total nilai investasi. Menurut Bambang, penambahan tersebut akan masuk ke emiten dengan fundamental baik dan secara teknikal sudah murah.

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total investasi industri dana pensiun per Januari 2020 senilai Rp282,1 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp29,08 triliun atau 10,3 persen di antaranya ditempatkan di saham dan Rp14,5 triliun atau 5,1 persen di antaranya ditempatkan di reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini