PHRI Sulsel: Okupansi Hotel Menurun Hingga 20 Persen

Bisnis.com,17 Mar 2020, 10:08 WIB
Penulis: Andini Ristyaningrum
Industri perhotelan di Makassar mulai meningkatkan kewaspadaan dengan menyediakan hand sanitizer dan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung, menyusul semakin masifnya penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia/Andini Ristyaningrum

Bisnis.com, MAKASSAR - Merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19 memberi dampak pada semua sektor, termasuk bagi industri perhotelan. Pengaruh itu juga dirasakan oleh para pelaku industri perhotelan di Sulsel. Bahkan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel mencatat adanya penurunan hingga 20 persen.

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga menyatakan penurunan itu berlangsung sejak awal tahun 2020 hingga awal Maret. Sedikitnya, ada 355 hotel yang merasakan dampak tersebut, mulai dari hotel berbintang hingga non berbintang.

"Di periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat hunian rata-rata di Makassar yaitu 40-43 persen," kata Anggiat, Senin (16/3/2020).

Menurut Anggiat, penyebaran pandemi Covid-19 yang semakin masif membuat industri perhotelan di Makassar kian lesu. Beberapa reservasi yang rencananya bakal dilakukan bahkan dibatalkan dengan alasan tidak jadi menggelar kegiatan.

Apalagi, berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan hingga hari ini jumlah pasien positif Corona terus bertambah mencapai 117 orang. Selain itu, pada 2020 ini Sulsel tidak menjadi salah satu daerah prioritas pemerintah, yang mana kata Anggiat kegiatan kementerian bakal diarahkan ke beberapa daerah seperti Bali, Manado, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

"Dua faktor itu yang membuat kondisi industri perhotelan di Sulsel ke depan makin susah," keluh Anggiat.

Padahal sejauh ini kata Anggiat, okupansi perhotelan juga dipengaruhi dari MICE atau meeting, incentive, convention, and exhibition. Di mana kegiatan pemerintah atau kementerian yang berpusat di hotel berkontribusi sebesar 40-45 persen.

Anggiat juga mengatakan, untuk bisa menambah pendapatan manajemen hotel harus bisa melakukan penetrasi dengan memperbanyak kegiatan-kegiatan lokal atau sosial seperti menyediakan paket ulang tahun dan paket arisan. Kendati pasar tersebut tidak berkontribusi besar terhadap okupansi hotel

"Manajemen hotel memang diminta untuk lebih kreatif," tutur Anggiat.

Sementara, sebagai langkah antisipasi pencegahan dan penyebaran wabah Covid-19, manajemen hotel diminta untuk meningkatkan kebersihan di lingkungan hotel. Misalnya, menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk dan beberapaspot hotel, serta menyiapkan alat pengecekan suhu badan bagi semua tamu yang akan masuk di hotel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini