Bisnis.com, JAKARTA - Krisis moneter yang terjadi pada pertengahan hingga akhir dekade 1990-an memiliki efek yang Panjang pada kondisi ekonomi Indonesia. Dua tahun pascareformasi 1998, pun kondisi ekonomi Tanah Air belum juga pulih.
Padahal, saat itu, pemerintahan sudah berganti. Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, yang menjadi suksesor Soeharto, sudah diganti Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Toh, membalikan ekonomi setalah porak poranda bukan pekerjaan yang mudah.
Terlebih, pada 1999, pemerintah melikudasi sekitar 38 bank nasional dan terjadi pemutusan hubungan kerja besar-besaran. Setidaknya, dengan melikuidasi puluhan bank tadi, angka pengangguran di Indonesia kala itu mencapai lebih dari 30.000.