Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan jumlah karyawan bank masih dibarengi dengan peningkatan beban tenaga kerja yang cukup signifikan. Hal ini justru dinilai kontraproduktif bagi industri perbankan yang harus selalu menjaga tingkat efisiensi operasionalnya.
Berdasarkan laporan interim 10 bank besar Tanah Air, jumlah karyawan pada 2019 tercatat 232.164 orang, turun 2,25 persen secara tahunan dari 237.497 pada 2018.
Akan tetapi, beban tenaga kerja justru tercatat naik 7,40 persen secara tahunan menjadi Rp81,96 triliun dari Rp76,31 triliun. Jika ditelisik lebih dalam, tren yang sama juga terjadi pada tahun lalu.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan perbankan masih terus mencoba untuk meningkatkan kapasitas digitalnya. Hanya saja, salah satu efek samping yang ditimbulkan dari upaya ini adalah peningkatan beban tenaga kerja.
"Kalau diamati lagi, perbankan sudah mulai melakukan moratorium dalam rekrutmen tenaga kerja operasional dan menggantinya ke tenaga kerja di bidang teknologi informasi, digital dan cybersecurity. Namun, upah tenaga kerja di bidang ini justru lebih tinggi dan membebani kinerja," katanya, Selasa (17/3/2020).
Di luar itu, Bhima menjelaskan peningkatan tingkat upah rata-rata juga menjadi penyebab inefesiensi operasional ini. Peningkatan remunerasi bagi manajemen level atas pun menjadi salah satu penyebab anomali penurunan jumlah tenaga kerja ini.
"Seharusnya ini sudah mulai menjadi perhatian bagi bank. Pasalnya tren ini justru tidak baik, dan meningkatkan beban operasional dan kesenjangan karyawan, yang ke depan makin kontraproduktif," katanya.
Senada, Analis Perhimpunan Perbankan Nasional (Perbanas) Dendy Indramawan mengatakan bank masih dalam fase investasi digital yang membuat mereka perlu untuk meningkatkan beban gaji karyawan, khususnya di bidang IT.
Namun tren ini juga tidak akan bertahan terlalu lama, mengingat sudah banyak bank besar yang sudah perseroan yang sistemnya sudah siap untuk bersaing baik dengan sesama bank maupun finansial teknologi.
"Karena memang masih dalam tahap investasi. Memang kalau dari upah, karyawan bidang ini tergolong tinggi karena permintaannya yang juga tinggi. Namun tidak akan bertahan lama dan akan mulai kompetitif tahun ini," katanya.
Di luar itu, Dendy menyebutkan banyak bank yang juga mulai meningkatkan kualitas kerja karyawannya dengan program management employee stock option plan (MESOP).
"Pasar tenaga kerja saat ini juga cukup kompetitif, terutama untuk karyawan yang telah memiliki pengalaman dan kualitas kerja," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel