Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mengharapkan nasabah unit-linked berbasis saham tidak mengedepankan rasa panik di tengah anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini.
CEO Generali Edy Tuhirman menjelaskan saat ini kondisi pasar keuangan global didominasi rasa kekhawatiran atau fear. Karena itu perlu kemampuan melihat kondisi ini secara lebih objektif.
"[Generali memiliki] RoboARMS yang dapat membantu mengelola volatilitas ketika pasar turun dan memastikan juga akan menikmati kenaikan ketika pasar rebound," ujar Edy dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Dia menjelaskan nasabah harus menghindari transaksi berdasarkan kepanikan. Dengan langkah yang terukur, maka tetap berhati-hati di pasar modal saat yang lain dalam kepanikan dapat mendatangkan keuntungan maksimal disaat pasar pulih.
“Saat rebound terjadi maka jauh lebih besar dari koreksi, dan hal ini yang akan dinikmati oleh investor yang bisa mengelola emosi dengan baik,” katanya.
Edy juga mengharapkan nasabah Generali tidak melakukan aksi cut loss di tengah menurunnya kinerja saham.
"Kami percaya bahwa melalui RoboARMS, kita bisa menjadi yang terbaik di saat kondisi terburuk," ujarnya.
Adapun sepanjang 2019 lalu, asuransi Generali meraih pendapatan premi senilai Rp2,4 triliun, dengan laba sebelum pajak mencapai Rp147 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel