Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia menyiapkan strategi meningkatkan uang kas sebagai antisipasi menyusul gejolak pasar modal di Tanah Air akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 sejak beberapa waktu lalu.
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menjelaskan turunnya pasar saham saat ini berdampak juga terhadap kinerja dana kelolaan Allianz. Terutama untuk penempatan di saham.
"Saat ini kami tetap memantau kondisi pasar, serta menambah kepemilikan cash sesuai mandat dari masing-masing fund," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (19/3/2020).
Made memaparkan kebijakan protokol krisis dan strategi investasi yang dijalankan, sudah mencakup skenario analisis sensitivitas dan akan selalu mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku.
Menurut data Allianz Life, hingga akhir Desember 2019 perusahaan secara keseluruhan memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp40,18 triliun. Jumlahnya meningkat 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp35,3 triliun. Dari jumlah itu portofolio produk unit-linked fixed income mencapai 38,76 persen.
Made menyebutkan dana kelolaan dari 60 jenis unit-linked Allianz masih mencatatkan pertumbuhan. Meski begitu, pada tahun lalu nasabah paling menyukai tiga jenis unit-linked yang ditunjukan dengan pertumbuhan AUM signifikan.
Produk ini yaitu Smartlink Fixed Income yang mencatat dana kelolaan Rp1,37 triliun atau tumbuh 37,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp992,8 miliar dan Smartlink Equity mencatatkan pertumbuhan 4,09 persen dari Rp9,77 triliun pada 2018 menjadi Rp10,17 triliun pada 2019.
Adapun, produk pendapatan tetap lainnya Smartlink Balanced mencatatkan penurunan 0,8 persen dari menjadi Rp2,15 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel