Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) menargetkan dapat menerima tambahan modal inti pada semester II/2020.
Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan tambahan modal inti dari Pemerintah Provinsi Bali itu rencananya sebesar Rp50 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pencadangan sejalan dengan target peningkatan pertumbuhan kredit pada tahun ini.
"Kalau kredit tumbuh berarti perlu cover modal untuk melindungi risiko kredit," kata Nyoman, kepada Bisnis, Kamis (19/3/2020).
Pada tahun ini Bank BPD Bali menargetkan membukukan laba Rp599 miliar. Sementara dari penyaluran kredit, perusahaan menargetkan tetap tumbuh minimal 10 persen. Lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang tumbuh 11,90 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 11 persen.
Peningkatan laba selain ditopang kredit, juga berasal dari pertumbuhaan pendapatan provisi atau fee base income. BPD Bali juga berupaya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) maksimum 70 persen.
Menurutnya, setoran modal pada tahun ini lebih besar pada nilai yang didapatkan tahun lalu. Pada 2019, BPD Bali menerima setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp33 miliar.
"Lebih besar dari tahun lalu, ini komitmen pemegang saham untuk memperkuat permodalan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel