Olimpiade Tokyo 2020 Masih Sesuai Jadwal, Ini Protes Perenang AS

Bisnis.com,20 Mar 2020, 15:06 WIB
Penulis: Newswire
Perenang spesialis gaya punggung dari Amerika Serikat, Jacob Pebley/Antara.

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Olimpiade Internasional (IOC) masih kukuh dengan keputusan untuk menyelenggarakan Olimpiade 2020 Tokyo sesuai dengan jadwal di tengah ancaman penyebaran virus corona (Covid - 19).

Keputusan itu mendapatkan penolakan dari olahragawan. Protes itu salah satunya datang dari perenang spesialis gaya punggung Amerika Serikat Jacob Pebley.

Dia mendesak badan renang negaranya, USA Swimming, untuk menunda uji coba Olimpiade Juni dan melobi agar Olimpiade Tokyo ditunda karena pandemi virus corona.

"Saya sangat prihatin terhadap pernyataan IOC belum lama ini bahwa mereka pada dasarnya melanjutkan kerja sebagaimana biasa kendati bukti yang terus bertambah bahwa COVID-19 tetap menjadi ancaman besar untuk masa dekat ini," tulis dia dalam posting Instagram seperti dilansir Antara, Jumat (20/3/2020).

"Bagaimana bisa kita anggota Team USA dan role model untuk ratusan ribu atlet muda, menghadiri uji coba Olimpiade/pelaksanaan Olimpiade dalam keadaan baik-baik?"

"Melakukan hal seperti itu akan melawan semua bukti yang terus berkembang dan imbauan social distancing serta melindungi kesehatan masyarakat yang rentan," kata perenang berusia 26 tahun yang saat ini menjadi anggota timnas renang AS.



Pebley, yang turun pada Olimpiade Rio 2016, mengatakan sekalipun Olimpiade diselenggarakan tanpa penonton, perhelatan itu tetap membutuhkan perjalanan dan interaksi yang ekstensif di kalangan atlet, staf dan media, yang bisa menyebarkan virus.

"Para atlet seluruh dunia terkena getahnya oleh penutupan fasilitas-fasilitas latihan yang terjadi begitu cepat. Ini menciptakan lapangan bermain yang sama sekali tidak setara untuk Olimpiade," kata dia.

Pebley menjadi salah seorang atlet yang menginginkan Olimpiade Tokyo ditunda, padahal panitia penyelenggara berulang kali mengatakan Olimpiade Tokyo akan digelar sesuai rencana pada 24 Juli sampai 9 Agustus.

Virus corona sudah menginfeksi 242.000 orang dan telah membunuh sekitar 10.000 orang di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini