Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kekhawatiran makin lesunya ekonomi nasional akibat dampak virus corona, penyesuaian tarif dan harga atas sejumlah utilitas sehari-hari menjadi semacam obat penahan nyeri bagi masyarakat.
Harga minyak yang telah merosot hingga sekitar 60 persen sepanjang tahun ini, menembus level US$20 per barel, membuka peluang dilakukannya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Saya minta dikalkulasi, dihitung dampak dari penurunan ini [harga minyak dunia] pada perekonomian kita, terutama BBM, baik BBM bersubsidi maupun BBM non subsidi," papar Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui video conference dengan Kabinet Indonesia Maju, Rabu (18/3/2020).