Penerbangan Tujuan Beijing Dialihkan ke 12 Kota

Bisnis.com,23 Mar 2020, 10:41 WIB
Penulis: Newswire
Warga memakai masker berjalan melalui lorong bawah tanah ke kereta bawah tanah di Beijing, China, 21 Januari 2020 di tengah merebaknya coronavirus./ REUTERS - Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA – Penerbangan dari berbagai negara tujuan Beijing mulai dialihkan ke 12 kota lain di China yang bandar udaranya sudah dilengkapi fasilitas kesehatan untuk pengecekan virus corona (Covid-19).

Pengalihan penerbangan itu diberlakukan mulai hari ini, Senin (23/3/2020). Semua penumpang internasional tujuan Beijing terlebih dahulu harus melalui salah satu dari 12 bandara tersebut untuk melakukan tes Covid-19 dan karantina.

Sementara itu, penumpang yang tidak memiliki gejala apa pun diizinkan kembali naik pesawat tujuan Ibu Kota China itu.

Beberapa bandara internasional di Tianjin, Taiyuan (Provisi Shanxi), dan Hohhot (Daerah Otonomi Mongolia Dalam) sejak Jumat (20/3/2020) sudah menampung para penumpang internasional.

Beberapa bandara lainnya yang masuk daftar tujuan pengalihan terdapat di Shijiazhuang (Provinsi Hebei), Jinan dan Qingdao (Provinsi Shandong), Nanjing (Provinsi Jiangsu), Shenyang dan Dalian (Provinsi Liaoning), Zhengzhou (Provinsi Henan), Xi'an (Provinsi Shaanxi), dan Pudong (Shanghai).

Otoritas Beijing mewajibkan penumpang yang baru datang dari berbagai negara untuk melakukan tes asam nukleat Covid-19. Di Beijing terdapat dua bandara internasional, yakni Bandara Udara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) di Distrik Shunyi yang berjarak sekitar 28 kilometer dari pusat kota dan Bandara Daxing di Distrik Daxing yang baru dioperasikan pada Oktober 2019 yang berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat kota.

Hingga Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 waktu setempat (11.00 WIB), Komisi Kesehatan Pemerintah Kota Beijing mencatat 99 kasus impor Covid-19 dari berbagai negara.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Pemerintah Kota Beijing Gao Xiaojun menyatakan bahwa hingga Sabtu (21/3/2020) tidak ada kasus tambahan Covid-19 dari penduduk setempat dalam 15 hari terakhir. 

"Kasus impor saat ini telah menjadi perhatian kami dan sedang dalam upaya pengendalian," ujarnya seperti dikutip dari media resmi setempat.

Hingga Sabtu, Komisi kesehatan Nasional China (NHC) mencatat di China terdapat 314 kasus impor, sedangkan Beijing menyumbang 31 persen. Biaya karantina selama 14 hari bagi warga negara asing yang baru tiba di Beijing akan menjadi tanggung pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini