Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu (18/3/2020) lalu merombak jajaran direksi PT Asuransi Jiwa Jiwasraya.
Tiga nama baru masuk ke dalam struktur direksi yakni Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) R. Mahelan Prabantarikso, mantan Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., Angger Yuwono sebagai Direktur Teknik, dan Farid Azhar Nasution sebagai Direktur Keuangan dan Investasi.
Lalu siapa Farid Azhar yang dipercaya menyelesaikan kasus gagal bayar Jiwasraya? Ia juga harus mampu melakukan aksi korporasi tanpa suntikan modal membuat Jiwasraya kembali memenuhi aturan risk based capital (RBC) menjadi 120 persen dari saat ini tercatat minus ratusan persen.
Tanpa suntikan modal dari pemerintah karena sejauh ini penyertaan modal negara (PNM) untuk Jiwasraya belum dicantumkan dalam APBN 2020. Aksi yang diambil harus mampu menambal minus perusahaan yang dalam rapat di DPR RI disebutkan mencapai Rp28 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Selasa (24/3/2020), Farid Azhar Nasution sebelum ditunjuk Kementerian BUMN dalam RUPS Jiwasyara merupakan Direktur Treasury dan Direktur Hubungan Internasional Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Ia juga tercatat sebagai Co Head Debt Capital Market di Bahana Securities. Jauh ke belakang, Farid juga sempat menjadi auditor di Itjen Kementerian Keuangan.
Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu juga memiliki gelar master dalam keuangan syariah dari Institut Pertanian Bogor dan Post Graduate Diplona Finance di Prasetiya Business School. Farid yang kelahiran 1970 itu juga disebutkan menjadi salah satu alumni terbaik sekolah pimpinan tinggi Bank Indonesia angkatan 35.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel