Loan Market Targetkan Fasilitasi Disbursed Loans Rp200 Miliar Sebulan

Bisnis.com,25 Mar 2020, 00:02 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Ilustrasi/Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Loan Market Indonesia menargetkan disbursed loans yang mereka fasilitasi untuk konsumen menyentuh angka Rp200 miliar secara bulanan.

Sari Dewi, CEO Loan Market Indonesia, mengemukakan catatan tertinggi total pinjaman yang berhasil dicairkan dalam hitungan bulanan selama lebih dari 2 tahun perusahaan itu beroperasi adalah Rp100 miliar.

“Angka Rp100 miliar itu tercapai pada Desember tahun lalu,” ungkapnya dalam perbincangan dengan Bisnis di Jakarta pada Selasa (24/3/2020).

Selama ini, lanjutnya, jumlah disbursed loans bulanan yang berhasil difasilitasi oleh Loan Market Indonesia bervariasi. “Pernah juga Rp50 miliar sebulan dan untuk tahun ini kami berharap ada yang menyentuh Rp200 miliar dalam sebulan.”

Loan Market Indonesia merupakan sister company dari perusahaan agen properti Ray White Indonesia. Loan Market berpusat di Sydney, Australia. Di negara tersebut, Loan Market juga sister company Ray White, yang juga berkantor pusat di sana.

Meski menjadi sister company dari perusahaan agen properti, kata Sari Dewi, kredit yang difasilitasi Loan Market bukan hanya yang berkaitan dengan properti yang dipasarkan Ray White, melainkan semua bentuk pinjaman.

Dia memerinci bahwa Loan Market berperan menjembatani orang atau perusahaan yang ingin mengajukan kedit dengan bank atau lembaga keuangan non-bank (LKNB) atau perusahaan pembiayaan.

Jasa yang baru berkembang di Indonesia dilatarbelakangi kenyataan bahwa terkadang muncul penolakan dari bank terhadap permohonan kredit seseorang atau suatu perusahaan.

Setiap bank, kata Sari Dewi, punya selera berbeda dengan bank lainnya dalam hal pemberian persetujuan atas permohonan kredit, ada yang konservatif dan tidak mau mengambil risiko terlalu besar, tapi ada pula yang cukup berani.

Loan Market berperan mempertemukan selera bank atau LKNB dengan profil calon debitur sehingga memperbesar kemungkinan permohonan pinjaman untuk disetujui.

Dia menjelaskan pada perkembangannya Loan Market bukan hanya memfasilitasi permohonan kredit pemilikan rumah (KPR), melainkan juga berbagai jenis kredit lainnya seperti kredit multiguna serta kredit investasi atau commercial loan.

“Jadi, business loan kami fasilitasi juga. Kami bantu nasabah supaya tingkat kesuksesannya [persetujuan pencairan dana pinjaman] jauh lebih tinggi daripada kalau mereka mengajukan permohonan kredit sendiri, karena bank punya negative list masing-masing yang tidak mereka umumkan,” tuturnya.

Apabila nasabah mengajukan permohonan sendiri, lanjutnya, saat bertemu dengan petugas bank cenderung hanya membahas uang muka serta tingkat bunga atau jumlah cicilan, tidak detail.

“Jika melalui Loan Market, kami pelajari secara detail lalu kami fasilitasi. Ketika nasabah mau mengajukan kredit, mereka berikan semua datanya ke kami, lalu kami lihat profilnya cocok ke bank mana agar mudah mendapatkan persetujuan,” tuturnya.

Sari Dewi mengutarakan bahwa sepanjang pengetahuannya, institusi formal dengan jasa sebagaimana yang diberikan Loan Market ini sebelumnya tidak tersedia di Indonesia.

Setelah lebih dari 2 tahun beroperasi, Loan Market Indonesia kini mempunyai 17 kantor yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya, Bandung, serta Surabaya. Di sisi lain, Loan Market Indonesia telah memiliki 26 mitra kerja sama, hampir semua bank dan sisanya LKNB.

Berbicara mengenai prospek tahun ini, dia mengakui serangan virus corona bakal memengaruhi kinerja Loan Market Indonesia.

Namun, di balik kondisi sulit ini, ada sisi lain yang ternyata menjadi ceruk pasar yang memungkinkan untuk digarap, karena tingkat kebutuhan orang atau suatu perusahaan terhadap pendanaan dalam kondisi yang tak bagus ini meningkat. Sebagai contoh, jumlah orang-orang yang hendak menjual properti mereka bertambah banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini