SCI: Belajar dari Corona, Sistem Logistik Bahan Pokok Perlu Diperbaiki

Bisnis.com,25 Mar 2020, 18:35 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Suasana didepan Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai wabah corona (Covid-19) menjadi pelajaran penting dan sekaligus momentum untuk memperbaiki sistem logistik terkait dengan bahan pokok yang lebih baik, efisien, sehat, halal, berkualitas, dan aman.

Analis Senior SCI Zaroni menuturkan perbaikan sistem logistik dimulai dari petani, distributor, pergudangan, transporter, pengecer, sampai ke konsumen akhir.

Dia mengatakan tolok ukur keberhasilan sistem logistik bahan pokok dan bahan penting adalah menjaga ketersediaan stok dan menjaga kestabilan harga, yang tersedia merata di seluruh Indonesia.

Apalagi, dia memperkirakan akan terjadi permintaan kebutuhan layanan logistik home delivery sejalan dengan kebijakan bekerja dari rumah (work from home).

"Penggunaan sistem logistik e-commerce semakin meningkat, dari sistem logistik online yang sangat sederhana, sampai sistem logistik e-commerce yang lebih maju, seperti pemanfaatan marketplace, e-fulfillment center, pengantaran dengan menggunakan drone ke rumah-rumah," jelasnya, Rabu (25/3/2020).

Menurutnya, permintaan bahan pokok dan bahan penting akan menunjukkan pola yang relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalaupun berubah dan ada kenaikan, lanjutnya, hal itu mengikuti pertumbuhan populasi penduduk dan rumah tangga.

Namun, yang perlu diantisipasi adalah adanya panic buying dan perilaku tidak etis untuk menimbun barang dan bertindak spekulatif (rent seeking) yang mungkin dilakukan oleh beberapa oknum para pelaku di sistem rantai pasokan bahan pokok dan bahan penting.

Peran pemerintah untuk mengawasi dan mengedukasi masyarakat sangat penting, agar tidak mudah melakukan panic buying oleh konsumen dan menjadi tindakan perilaku tidak etis bagi pebisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maria Yuliana Benyamin
Terkini