Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memastikan cadangan devisa cukup untuk mengawal stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah goncangan wabah virus Corona.
Alhasil, Bank Indonesia kemungkinan belum akan mengaktifkan fasilitas multilateral currency swap arrangement yang disepakati oleh tiga negara (Asean+3), Chiang Mai Initiative Multilateralization.
"Kami pastikan jumlah cadangan devisa lebih dari cukup. Kami akui tekanan nilai tukar yang cukup besar dari minggu lalu dan minggu sebelumnya sehingga membuat cadangan devisa turun," ujar Perry melalui tayangan YouTube kanal BI, Kamis (26/3/2020).
Kendati turun, Perry memastikan cadangan devisa masih cukup untuk triple intervention, a.l. DNDF, pembelian SBN di pasar spot, dan intervensi di pasar valas.
Sejauh ini, Perry menuturkan pihaknya memiliki fasilitas currency swap dan lain sebagainya secara bilateral yang dapat menopang cadangan devisa. Dengan China dan Jepang, dia menuturkan Indonesia memiliki perjanjian swap masing-masing sebesar US$30 miliar dan US$22,7 miliar.
Dari perjanjian lainnya, Indonesia memiliki fasilitas hingga S$10 miliar dari Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel