Virus Corona, Negara di Asia Melaporkan Kenaikan Imported Case

Bisnis.com,26 Mar 2020, 14:28 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Orang-orang menggunakan masker saat berkumpul di Bund di Shanghai, China, Sabtu (14/3/2020). Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara di Asia melaporkan kenaikan kasus virus corona atau Covid-19  dari luar negaranya atau imported case.

Berdasarkan laporan Channel News Asia, Kamis (26/3/2020), imported case atau kasus Covid-19 dari luar negeri meningkat dari 47 kasus menjadi 67 kasus.

Shanghai tercatat menjadi lokasi penyebaran tertinggi yakni mencapai 18 orang, diikuti dengan Mongolia sebanyak 12 orang dan Provinsi Guangdong sebanyak 11 orang.

Di saat yang sama, China kembali mencatatkan nol kasus lokal Covid-19 seusai Hubei membuka perbatasannya. Komisi Kesehatan Nasional mengungkapkan total kasus Covid-19 di daratan China mencapai 81.285 dengan 3.287 kematian. Angka kasus baru terus menunjukkan penurunan per harinya.

Hubei, lokasi persebaran kasus Covid-19 pertama kali bakal mencabut kebijakan lockdown pada 8 April mendatang.

Semnetara itu, kekhawatiran terhadap virus yang dibawa orang asing membuat Beijing menerapkan screening dan karantina yang harus dipatuhi oleh para pelancong dari luar negeri.

Hal yang sama juga terjadi di Korea Selatan, seperti dikabarkan oleh Arirang. Pada Selasa (24/3/2020), jumlah imported cases mencapai 100 kasus, naik dari sehari sebelumnya yang mencapai 76 orang.

Sebanyak 51 orang terdiri dari warga asing yang baru saja tiba di Korea Selatan. Sejumlah 29 orang berasal dari Eropa, 18 orang dari Amerika, dan empat orang berasal dari negara Asia.

Secara kumulatif, Korea Selatan telah membukukan 227 kasus Covid-19 dari luar negeri atau sekitar 2,5 persen dari total kasus. Sejauh ini, total kasus Covid-19 di Negeri Ginseng itu mencapai 9.137 orang. Sebanyak 3.730 orang sembuh dan 131 jiwa meninggal.

Dengan demikian, pemerintah Korea Selatan menerapkan kebijakan karantina yang lebih ketat, terutama bagi warga asing yang datang dari Amerika Serikat. Bagi WNA dari Amerika diwajibkan mengarantina diri selama 2 pekan, baik yang menunjukkan gejala ataupun tidak.

Sementara itu, pusat agensi berita Taiwan, Focus Taiwan melaporkan Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengumumkan terdapat 19 kasus baru yang terdiri dari 18 warga negaranya dan satu orang Amerika yang bekerja di Taiwan pada Rabu (25/3/2020)

Mereka masuk ke Taiwan setelah pergi ke luar negeri pada 12 - 22 Maret 2020 dan mulai menunjukkan gejala pada 15 - 23 Maret. Adapun, negara-negara yang dikunjungi beragam yaitu Inggris, Amerika Serikat, Mesir, Belanda, Perancis, Belgia, Turki, dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini