BEI Sulsel Mulai Waspadai Dampak Corona Terhadap Pertumbuhan Investor

Bisnis.com,26 Mar 2020, 15:18 WIB
Penulis: Sitti Hamdana R
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MAKASSAR - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Selatan mulai mewaspadai dampak Coronavirus Disease (Covid-19) terhadap kinerja pasar modal.

Kendati nilai transaksi saham per Februari 2020 masih lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp600,2 miliar, namun dikhawatirkan akan terkoreksi jika pandemi ini berlangsung lebih lama.

BEI Sulsel tahun ini menargetkan sebanyak 7.000 investor baru, atau secara kumulatif menjadi 25.000 investor.

Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Sulsel, Fahmin Amirullah tak menampik bahwa secara umum industri pasar modal terpengaruh terhadap situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

Meski demikian, menurutnya, penerapan sistem transaksi pasar modal secara daring/online, menjaga asa pertumbuhan investor di tengah kekhawatiran akan dampak Covid-19 ini.

“Kebijakan implikasi pembukaan rekening efek juga sudah rampung sehingga tidak dibutuhkan layanan tatap muka, ini sangat membantu saat kondisi seperti saat ini,” terang Fahmin kepada Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Berdasarkan data BEI, sejak 2018 jumlah investor pasar modal di Sulsel mengalami lonjakan yang signifikan, totalnya mencapai 13.797 dari 8.867 pada tahun 2017. Sementara tahun 2019 jumlah investor menyentuh angka 18,234.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amri Nur Rahmat
Terkini