Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan harga saham Bank BCA (BBCA) tercatat paling stabil dibandingkan emiten perbankan lainnya karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Harga saham BBCA mengalami peningkatan sebesar 17,67 persen menjadi Rp26.475 per lembar saham siang ini. Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan Kamis (26/3/2020), harga saham BBCA dibuka pada level Rp22.500 per lembar saham.
BBCA juga mencatatkan, rasio harga saham dengan laba bersih per saham (Price Earning Ratio/PER) dan rasio harga saham per nilai buku (price to book value/PBV) masing-masing sebesar 22,84 kali sedangkan PBV tercatat sebesar 3,75 kali.
Artinya, saat ini harga saham BBCA diperdagangkan dengan harga yang lebih mahal daripada nilai wajarnya.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwe mengatakan harga saham BBCA memang sulit mengalami penurunan. Harga saham BBCA hanya tercatat mengalami penurunan drastis ketika market mengalami koreksi tajam seperti yang terjadi belakangan sebagai akibat dari sentimen virus corona.
Selebihnya, ketika harga saham BBCA tercatat mengalami peningkatan, maka untuk menurunkannya perlu waktu lebih lama.
Hans memantau, jika saham BBCA naik 20 persen, tekanan yang ada hanya dapat menurunkan harga saham BBCA sebesar 7 persen. Kondisi ini membuatnya menilai BBCA memiliki liquidity provider yang menjaga harga saham tersebut.
"Saham BBCA memang susah turun, kalau market koreksi baru turun. Tetapi begitu naik dia kencang ke atas, butuh tiga hari untuk menurunkannya lagi," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat harga saham BBCA lebih stabil dibandingkan dengan emiten perbankan lainnya. Sebagai market leader, harga saham yang memang lebih mahal.
Selain itu, BBCA juga memiliki aset fisik yang belum direvaluasi. Kondisi ini bisa menurunkan PER dan PBV ke angka yang lebih normal.
"Kalau kita lihat valuasi, BBCA market leader dan aset belum direvaluasi. Apalagi cost of fund juga murah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel