Fenomena Mudik Duluan Diklaim Tak Bisa Dicegah

Bisnis.com,26 Mar 2020, 20:30 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Penumpang kereta api Tawang Jaya Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Pada H+3 lebaran 2019, arus balik pemudik yang tiba di Stasiun Pasar Senen mulai mengalami peningkatan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jakarta Tory Darmantoro menilai gelombang arus mudik akibat menurunnnya aktivitas ekonomi di ibu kota menjadi fenomena yang tak terhindarkan.

Menurutnya hal tersebut secara alamiah akan terjadi karena pekerja di sektor informal tidak lagi mempunyai pekerjaan. Di sisi lain untuk tinggal di ibu kota harus tetap mengeluarkan pendapatan sehari-hari yang besar.

Selain itu menjadi wajar bagi operator angkutan umun tetap melayani masyarakat ketika memang tidak ada larangan dari pemerintah untuk menghentikan operasional.

"Apakah ada perintah dari pemerintah kepada operator untuk stop operasi? Kalau ada demand, pasti akan dilayani operator angkutan," jelasnya, Kamis (26/3/2020).

Menurutnya, sebelum pemerintah secara tegas memberlakukan larangan dan penyetopan, sebaiknya harus lebih dulu merumuskan kebijakan dengan jelas.

Tory menekankan jika memang kegiatan transportasi masih berlangsung untuk tetap menjaga gerak ekonomi, maka semestinya dibarengi dengan protokol jelas terkait dengan tata cara pengoperasian selama masa pandemi virus Corona.

Hal tersebut dengan berkaca pada peristiwa yang dialami supir bus jurusan Wonogiri-Bogor di RSUD Wonogiri.

Pegawai Terminal tipe A yang melakukan kegiatan rampcheck rawan terkena sebaran virus corona. Petugas tersebut harus dibekali cara sehat dan higienis melakukan rampheck dan dilengkapi fasilitas perlindungan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini