China vs AS: Habis Perang Dagang Terbit Perang Opini Covid-19

Bisnis.com,27 Mar 2020, 12:10 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Pada 18 Maret 2020, China mencatat tonggak sejarah baru dalam "perang rakyat" melawan virus corona.

Mengapa? Karena  untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, tidak ada infeksi lokal baru di Provinsi Hubei.

Meski demikian, di provinsi berpenduduk lebih dari 60 juta orang itu waganya tetap terkurung di rumah mereka sebagai bagian dari upaya nasional untuk mengendalikan wabah mematikan yang menghebohkan dunia tersebut.

Memang penyakit pernapasan yang disebabkan oleh patogen baru itu pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Ibu Kota Hubei.

Virus itu kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 471.468 orang dan menewaskan lebih dari 21.265 hingga hari ini.

Tanpa diduga Eropa telah menjadi pusat penyakit baru setelah jumlah kematian di Italia dan Spanyol lebih tinggi dari China. Bahkan lebih mengagetkan lagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Selasa (24/3/2020), bahwa Amerika Serikat mungkin akan menjadi episentrum berikutnya.

Kini, wabah tersebut tampaknya mulai terkendali di China yang ditadai dengan kurang dari 5.000 pasien yang masih menjalani perawatan. Sedangkan kasus baru yang dikonfirmasi hanya terjadi di antara orang-orang yang kembali dari luar negeri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini