Berhasil Tekan Beban, Laba Kirana Megatara (KMTR) Melejit

Bisnis.com,27 Mar 2020, 17:29 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Direktur BEI Samsul Hidayat (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) Toddy Mizaabianto Sugoto (dari kiri), Perwakilan pemegang saham Arini Saraswaty Subianto, Direktur Utama KMTR Martinus Subandi Sinarya dan Direktur KMTR Jenny Widjaja di sela-sela pencatatan perdana saham di Jakarta, Senin (19/6)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengolahan karet PT Kirana Megatara Tbk. (KMRT) mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp16,48 miliar pada 2019, tumbuh 939,46 persen secara tahunan.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Jumat (27/3/2020), perolehan laba bersih pada 2019 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada 2018 sebesar Rp1,58 miliar.

Kenaikan laba yang terbilang drastis membuat laba per saham juga ikut melonjak. Berkat torehan kinerja tahun lalu, perseroan dapat membagikan laba per saham atau earning per share sebesar Rp2,01, dibanding periode tahun 2018 yang hanya sebesar Rp0,21.

Secara umum, pendapatan bersih Kirana Megatara turun 4,84 persen menjadi Rp9,67 triliun sepanjang tahun lalu. Perseroan masih bisa mencetak laba karena berhasil menekan beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi serta meningkatkan pendapatan operasi lain-lain.

Penjualan dari barang jadi karet masih berkontribusi dominan terhadap penjualan bersih perseroan  99,70 persen. Penjualan tersebut berasal dari penjualan barang jadi karet sebesar 485.232.840 kilogram untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Adapun, penjualan barang jadi karet ke pihak berelasi adalah 57,51 persen dari total penjualan barang jadi karet untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019.

Di sisi lain, total liabilitas dan ekuitas perseroan juga ikut meningkat 8,19 persen dan 25,06 persen. Sehingga, total asetnya pun ikut meningkat 15,12 persen dari Rp3,55 triliun menjadi Rp4,08 triliun pada tahun 2019.

Dengan penurunan dalam kas dan setara kas serta dampak perubahan selisih kurs terhadap kas masing-masing sebesar Rp148,86 miliar dan Rp6,09 miliar, kas dan setara kas akhir tahun 2019 perseroan menurun 35,35 persen menjadi Rp283,44 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini