Bisnis.com, JAKARTA - East Ventura, menginisasi gerakan Indonesia Pasti Bisa melalui perusahaan rintisan yang mereka biayai untuk bersama-sama melawan penyebaran virus corona atau Covid-19 yang makin meluas. Gerakan ini merupakan respon atas terbatasannya perangkat pengujian infeksi virus (test-kit).
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan perusahaan meluncurkan gerakan Indonesia Pasti Bisa sebagai sebuah platform dengan mengerahkan seluruh kekuatan ekosistem digital perusahaan untuk mendukung pengadaan test kit corona.
Saat ini, Nusantics, startup deep-tech bidang genomic yang tergabung dalam keluarga besar East Ventures, tengah mengembangkan test kit untuk pengujian infeksi Covid-19. Proyek ini adalah bagian dari tugas Nusantics sebagai anggota task force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) yang dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Ini pertama kalinya East Ventures memimpin fund raising non-profit. East Ventures mendapatkan berita keterlibatan salah satu portofolio East Ventures yaitu Nusantics di dalam task force BPPT pada Minggu (22/3/2020). Ini membuat kami terdorong untuk berpartipasi lebih jauh dan berinisiatif untuk mengajak segenap ekosistem digital untuk berkontribusi,” ujar Willson dalam keterangan tertulis, Jumat (27/03/2020).
Menurut Willson, terbatasnya test kit corona yang saat ini dimiliki menyulitkan pemerintah Indonesia melacak penyebaran wabah Covid-19. Padahal deteksi dini merupakan langkah yang terbukti efektif menghambat laju penularan virus di Korea Selatan dan Singapura.
Pemerintah menurut Willson, memang telah bertindak cepat dengan menyediakan ratusan ribu test kit untuk pengecekan massal dan cepat. Namun, populasi yang besar dan laju penambahan jumlah kasus menunjukkan kebutuhan atas test kit yang efektif untuk Indonesia masih sangat besar. Di sisi lain, keamanan pasokan dari luar negeri tidak terjamin karena permintaan yang tinggi dari banyak negara lain yang juga sedang menghadapi wabah Covid-19.
Untuk mensukseskan gerakan ini, East Ventura menggerakkan seluruh lini bisnis mereka untuk mengawal Indonesia Pasti Bisa. Sementara itu, selama 3 pekan ke depan, Nusantics akan menggunakan keahlian dan sumber daya dalam bidang genetika untuk mengembangkan test kit qPCR, yang didesain spesifik untuk populasi Indonesia berdasarkan hasil riset tentang Covid-19 dari seluruh dunia.
"Nusantics merancang desain utama, menyusun alur kerja hingga protokol untuk alat diagnosa Covid-19, sedangkan untuk produksi massal akan dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperi Biofarma, BPPT, Indonesia International Institute for Life Science (i3L) serta universitas-universitas lain yang terlibat dalam project bersama ini," katanya.
Pemetaan genomika berbagai varian virus penting karena virus cenderung untuk bermutasi dengan cepat ke beragam bentuk yang unik sesuai wilayah penyebarannya. Hasil dari pemetaan genomika virus kemudian akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Selain itu, data tersebut bisa dimanfaatkan untuk memvalidasi test kit hasil pengembangan Nusantics dan test kit lain yang digunakan di Tanah Air.
Sebagai langkah awal, East Ventures akan menghimpun pendanaan dengan target Rp10 miliar. Dana senilai Rp9 miliar akan digunakan untuk mendukung inisiatif Nusantics menyediakan 100.000 test kit secara gratis, sedangkan dana Rp1 miliar akan digunakan untuk proyek whole genome sequencing.
Menurut Willson, publik bisa berpartisipasi dalam upaya ini dengan menyumbangkan dana, bahan baku dan peralatan, atau tenaga dan keahlian dengan mengakses Indonesiapastibisa.com. Gerakan urun dana akan dimulai pada Senin (30/03/2020) pukul 09.00 WIB. Gerakan Indonesia Pasti Bisa akan dijalankan berdasarkan prinsip responsibilitas, akuntabilitas, dan transparansi.
“East Ventures akan memastikan setiap pihak bekerja dengan optimal sesuai prinsip dan result-oriented. Progres dan hasil dari proyek akan terus dipantau, termasuk keandalan dan penggunaan test kit yang telah didistribusikan,” jelas Willson.
CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri mengatakan, teknologi yang Nusantics gunakan dalam analisis skin microbiome hampirsama dengan teknologi yang dibutuhkan untuk mendeteksi COVID-19. Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain medical test-kit dan analisis bioinformatics di proyek sejenis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel