BI Perkirakan Inflasi Maret 2020 Hanya 0,13 Persen

Bisnis.com,27 Mar 2020, 14:34 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) pada minggu keempat Maret 2020 menunjukkan laju inflasi sebesar 0,13 persen.

Menurut BI, laju inflasi pada minggu keempat ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan demikian, secara tahun kalender sebesar 0,80 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 3,00 persen (year on year/yoy).

Penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan 0,06 persen, jeruk 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, gula pasir 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, kangkung, bayam, nasi dengan lauk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen (month to month/mtm).

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah -0,09 persen, cabai rawit -0,03 persen, bawang putih, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

Sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya antara lain emas perhiasan, gula pasir, jeruk dan bawang merah.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo telah menegaskan bahwa laju inflasi tetap aman dan terkendali.

Hal ini disebabkan oleh pasokan bahan pangan yang cukup, kepercayaan terhadap kebijakan yang diluncurkan oleh BI dan pemerintah, serta pelemahan rupiah yang sifatnya sementara.

"Ini artinya sasaran inflasi kita 3 persen plus minus 1 persen bisa tercapai," tegas Perry, Kamis (27/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini