Bisnis.com, JAKARTA — Konsorsium badan usaha milik negara (BUMN bidang konstruksi dan PT Bahana Pembina Usaha Indonesia (persero) atau BPUI menjadi pembeli Cilandak Town Square dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) Budi Harto memastikan pihaknya terlibat dalam pembelian Citos dari Jiwasraya. Pembelian dilakukan bersama konsorsium BUMN Karya.
"Ya, Adhi Karya termasuk [yang membeli Citos]. Ketua konsorsiumnya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)," ujar Budi kepada Bisnis, Minggu (29/3/2020).
Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) (WSKT) Haris Gunawan turut memastikan pihaknya terlibat dalam melakukan pembelian pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
“Kami [anggota] konsorsium, sebaiknya minta keterangan ke Wijaya Karya. Mereka lebih paham," ujar Haris kepada Bisnis, Minggu (29/3/2020).
Bisnis telah menghubungi Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana untuk meminta penjelasan mengenai pembelian Citos oleh Konsorsium BUMN Karya. Namun, hingga berita ini ditulis dia belum merespon pesan WhatsApp yang dikirimkan Bisnis.
Direktur Utama BPUI Robertus Bilitera mengonfirmasi bahwa sebagai induk holding asuransi dan penjaminan pihaknya ikut serta bersama Konsorsium BUMN Karya telah membeli Citos dari Jiwasraya.
"Benar, kami membeli mal tersebut bersama-sama anggota komsorsium BUMN lainnya. Ada satu dua dokumen yang masih kami rampungkan," ujar Robertus kepada Bisnis, Minggu (29/3/2020).
Robertus belum dapat menjabarkan lebih lanjut mengenai transaksi tersebut karena menurutnya proses tersebut belum rampung. Dia menjelaskan bahwa pihak holding akan memberikan informasi lebih detil mengenai pembelian Citos tersebut pada Senin (30/3/2020) sore.
Sebelumnya, dia menjelaskan bahwa holding asuransi dan penjaminan telah resmi terbentuk seiring terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20/2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Seluruh anggota holding asuransi dan penjaminan akan melakukan perubahan anggaran dasar dengan menempatkan BPUI sebagai pemegang saham utama. Para anggota holding pun akan melakukan penyesuaian rencana kerja agar sejalan dengan rencana kerja dari holding.
Robertus belum dapat berkomentar lebih banyak terkait peran holding asuransi dan penjaminan dalam upaya penyehatan Jiwasraya. Meskipun begitu, dia menjelaskan bahwa holding memang akan turut terlibat dalam langkah penyehatan asuransi jiwa pelat merah itu.
"Keterangan lengkap akan kami sampaikan dalam waktu dekat," ujarnya.
Berdasarkan dokumen keuangan Jiwasraya yang diperoleh Bisnis, hingga September 2019 perseroan mengantongi aset obligasi dan reksa dana pendapatan tetap senilai Rp5,12 triliun. Jumlah tersebut mencakup 23,11 persen dari total aset Jiwasraya saat itu senilai Rp22,17 triliun.
Dalam dokumen juga disebutkan Jiwasraya telah menjual aset properti strategis yang dimilikinya, yakni Cilandak Town Square atau Citos. Pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta Selatan dengan nilai jual Rp2,2 triliun itu akan dibeli oleh holding asuransi dan penjaminan serta konsorsium BUMN Karya.
Jiwasraya dikabarkan telah mengantongi dana sekitar Rp800 miliar dari transaksi tersebut. Uang penjualan sendiri akan diterima secara bertahap. Bisnis telah mencoba meminta informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut kepada Tiko, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dan Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko. Namun, hingga berita ini ditulis, ketiganya belum memberikan respon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel