RS Rujukan Nasional Covid-19 Tambah 1967 Ruang Isolasi

Bisnis.com,30 Mar 2020, 16:35 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Ruang instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus berupaya mengimbangi lonjakan kasus virus Corona (Covid-19) dengan meningkatkan kualitas serta jumlah fasilitas kesehatan yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk Indonesia, Achmad Yurianto mengatakan, hingga hari ini, Senin (30/3/2020), Rumah Sakit Wisma Atlet yang sudah beroperasional telah merawat inap sebanyal 411 orang.

“Sementara itu, rumah sakit rujukan nasional yang kemudian sudah kita siapkan bisa menambah ruang isolasi dengan tekanan negatif sebanyak 1967 ruang,” kata Yuri saat memberi keterangan pers ihwal perkembangan penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta.

Langkah itu, menurutnya, masih akan terus dikembangkan untuk mengimbangi bertambahnya kasus yang ditemukan di Indonesia. “Oleh karena itu, mari bersama-sama kita mencoba untuk secara bersungguh-sungguh mengawali dari yang paling hulu. Kita berusaha untuk memutus rantai penularan di tengah masyarakat,”ujarnya.

Pemerintah pusat meminta sebagian anggaran pemerintah daerah direalokasi untuk menggenjot upaya percepatan penanganan penyebaran Covid-19. 

Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian dalam Negeri, Safrizal Za, mengatakan sejumlah kegiatan yang tidak perlu di daerah dapat direalokasi untuk tindakan pencegahan dan mitigasi.

“Seperti belanja perjalanan dinas, termasuk juga belanja-belanja meeting atau belanja lainnya yang dikira belum diperlukan,” kata Safrizal saat memberi keterangan pers Rabu (25/3/2020).

Dia mengingatkan saat ini sedang dilakukan upaya physical distancing dengan demikian belanja perjalanan dinas dapat dialihkan menjadi belanja penanganan wabah Covid-19. Selain itu, dia menerangkan, upaya penambahan kapasitas rumah sakit dan ruangan isolasi juga dapat dipergunakan dari anggaran realokasi tersebut.

“Termasuk juga belanja-belanja dalam rangka pencegahan, seperti pengadaan disinfektan, pengadaan alat pelindung diri, juga tindakan mitigasi maupun sosialisasi, mulai dari level provinsi, kabupaten, kota, Kecamatan, Kelurahan, Desa sampai ke RT RW. Semuanya perlu digerakkan,” kata dia.

Pemerintah mencatat adanya penambahan sangat signifikan, yakni 129 kasus baru pasien positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 1.414 orang.

Yuri mengatakan data tersebut diperoleh hingga siang ini, Senin (30/3/2020). "Maka, total pasien yang positif kini yang telah terkonfirmasi menjadi 1.414 orang," ucap Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andya Dhyaksa
Terkini