Biaya Sewa Apartemen di Hongkong Terus Terdiskon

Bisnis.com,30 Mar 2020, 09:15 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Petugas menggunakan baju khusus berjaga di luar pintu masuk ke gedung perumahan Hong Mei House di Cheung Hong Estate di distrik Tsing Yi, Hong Kong, China, Selasa (11/2/2020). Pemerintah Hong Kong mengevakuasi warga di sebuah gedung setelah dua pasien di Pusat Perlindungan Kesehatan yang berasal dari tempat tersebut terinfeksi virus corona. Bloomberg/Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) turut menyeret pasar properti Hong Kong - salah satu yang termahal di dunia - ke titik nadir. Harga sewa hunian mewah di Hong Kong dilaporkan turun signifikan, dipicu gejolak di pasar saham.

Dilansir dari Bloomberg, penyebaran wabah membuat masyarakat kelas atas di Hongkong ragu untuk menandatangani kontrak sewa karena prospek ekonomi dinilai kian tak pasti.

Senior Sales Manager Midland Realty Arthur Chui mengatakan sejak pertengahan Maret lalu para pemilik bangunan telah memberikan potongan harga sewa hingga 20 persen untuk properti di kawasan mewah Kowloon Barat.

Dulunya, kata Chui, daerah tersebut merupakan akomodasi favorit bagi staf perusahaan internasional yang datang dari luar negeri. Namun saat ini angka penyewa telah berkurang drastis.

“Pasar saham yang terus bergejolak menekan modal para pemilih properti. Jadi meski saat ini harga sewanya sudah tak memberi keuntungan bagi mereka, itu masih lebih baik dari pada membiarkan rumah-rumah itu kosong,” tuturnya seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (30/3/2020)

Rata-rata iklan properti mencantumkan harga sewa yang terus turun. Sebagai contoh, apartemen dengan tiga kamar tidur yang berlokasi dekat dengan stasiun West Kowloon disewakan hanya sekitar HK$32.000 atau US$4.130, turun 20 persen dibandingkan harga pasar awal.

Padahal, daerah tersebut merupakan salah satu daerah paling bergengsi di Hongkong yang menawarkan akses ke gedung pencakar langit hanya dengan berjalan kaki, termasuk ke restoran mewah dan toko-toko fashion kelas dunia.

Ekonomi Hongkong kesulitan untuk bangkit dan terseret ke dalam resesi setelah tahun lalu diwarnai dengan gerakan protes besar-besaran pada pemerintah setempat dan kini terdesak oleh pandemi Covid-19.

Awal bulan ini indeks acuan Hang Seng merosot ke level terendah sejak 2016. Di saat yang sama tingkat pengangguran kota melonjak ke level tertinggi dalam hampir satu dekade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini